Mobilitas di 4 Provinsi Naik Seperti Sebelum Pandemi COVID-19

Mobilitas di 4 provinsi naik seperti sebelum pandemi COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Sep 2021, 14:06 WIB
Kepadatan arus lalu lintas jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (6/8/2021). Dirlantas Polda Metro Jaya mencatat, pada pelaksanaan PPKM level 4 minggu kedua terdapat kenaikan mobilitas warga Jakarta sebesar 26 persen dibanding saat PPKM Darurat dan PPKM Mikro. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terpantau mobilitas di 4 provinsi naik seperti sebelum pandemi COVID-19. Pantauan ini membandingkan masa PPKM Darurat pada Juli 2021 atau masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 pada awal Agustus dengan kondisi saat ini.

“Kemenkes memantau pergerakan masyarakat menggunakan berbagai pendekatan. Salah satunya, dengan menggunakan data Google Mobility," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers pada Rabu, 22 September 2021.

"Tampak di semua provinsi menunjukkan peningkatan pergerakan. Bahkan beberapa sudah melampaui level sebelum pandemi, seperti di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur."

Melihat pergerakan mobilitas tersebut, menurut Siti Nadia Tarmizi, perlu menjadi perhatian semua pihak. Ini karena Indonesia pernah mengalami gelombang COVID-19 yang besar beberapa waktu yang lalu.

Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap menerapkan disiplin protokol Kesehatan dan vaksinasi. Upaya pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing) harus terus ditingkatkan.

“Sekali lagi, pelonggaran bukan berarti melupakan protokol kesehatan, meskipun sudah vaksin protokol kesehatan harus tetap dilakukan,” tegas Nadia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

WHO Soroti Peningkatan Mobilitas Indonesia

Suasana lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman saat hari pertama pemberlakuan ganjil-genap kendaraan di Jakarta, Senin (3/8/2020). Kebijakan ganjil-genap untuk membatasi mobilitas warga dan menghindari adanya penumpukan kendaraan di jalan raya pada masa PSBB transisi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti peningkatan mobilitas di Indonesia. Analisis mobilitas dapat digunakan sebagai proxy untuk memantau mobilitas penduduk selama pelaksanaan kebijakan pembatasan pergerakan.

Peningkatan mobilitas dapat menyebabkan peningkatan interaksi di antara orang-orang, yang dapat memengaruhi penularan COVID-19. Mempertimbangkan situasi epidemiologi, Pemerintah Indonesia mengumumkan kelanjutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali.

Berdasarkan pengumuman tersebut, tidak ada kabupaten di Jawa-Bali yang berada di bawah PPKM Level 4 per 20 September 2021. Level 4 PPKM saat ini sedang dilaksanakan di 10 kabupaten di Aceh, Bangka Belitung Kepulauan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara hingga 4 Oktober.

Tren peningkatan mobilitas masyarakat sebagaimana laporan mingguan WHO Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Situation Report - 73 pada 22 September 2021, terlihat di semua provinsi di Jawa dan Bali, khususnya di stasiun transit dan ritel dan rekreasi.

Peningkatan yang mencolok dalam mobilitas masyarakat di ritel dan rekreasi diamati, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten.

WHO mencatat perlu perumusan rencana yang konkret mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan dampak peningkatan mobilitas pada transmisi dan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan daerah.

3 dari 3 halaman

Infografis WFH Bukan Berarti Jalan-Jalan ke Luar Kota

Infografis WFH Bukan Berarti Jalan-Jalan ke Luar Kota (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya