Tinjau Vaksinasi yang Digelar BIN, Jokowi Titip Dua Pesan untuk Pelajar dan Santri

Jokowi menekankan bahwa pembelajaran tatap muka terbatas tak boleh dilakukan di daerah yang berstatus PPKM level 4.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Sep 2021, 16:23 WIB
Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang di gelar oleh Badan Intelijen Negara (BIN) di SMA Negeri 2 Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengingatkan para pelajar dan santri untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal ini agar para pelajar tak terpapar Covid-19.

"Kalau level kota/kabupaten sudah (PPKM) level 3, silakan belajar tatap muka. Tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat, utamanya memakai masker," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang di gelar oleh Badan Intelijen Negara (BIN) di SMA Negeri 2 Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021).

Dalam kegiatan itu, Presiden Jokowi bersama Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek vaksinasi secara langsung di SMAN 2 Cilacap. Selain mengecek, Jokowi juga menyapa secara virtual ke provinsi lainnya.

Jokowi  menekankan bahwa pembelajaran tatap muka terbatas tak boleh dilakukan di daerah yang berstatus PPKM level 4. Selain itu, pelajar harus divaksin Covid-19 terlebih dahulu sebelum belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi anak-anakku semuanya, nanti setelah disuntik (vaksin), suntikan pertama bisa langsung melakukan pembelajaran tatap muka, tetapi terbatas," jelas dia.

"Satu kelas bisa 30 persen, bisa 50 persen, tetapi untuk kota dan kabupaten yang levelnya 3, 2 atau 1. Kalau masih level 4 tidak diperbolehkan," sambung Jokowi.

Adapun kegiatan vaksinasi Covid-19 massal untuk pelajar dan santri ini diadakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Total ada 107.000 pelajar dan santri  di 10 provinsi yang mengikuti program vaksinasi tersebut.

 


Kasus Covid-19 dari Klaster PTM

Suasana hari pertama uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di 100 sekolah mulai 7 hingga 29 April 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan, terdapat 1.303 klaster Covid-19 PTM terbatas pada sekolah di Indonesia.

Mengutip data survei Kemendikbudristek melalui laman https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/, Kamis, 23 September 2021, dari ratusan klaster itu, sebanyak 7.287 guru dan tenaga kependidikan 15.456 siswa terkonfirmasi positif Covid-19 selama PTM terbatas.

Jawa Timur tercatat mendominasi temuan klaster penularan Covid-19 pada sekolah ini. Sebanyak 165 atau 2,77 persen sekolah di Jawa Timur menjadi klaster penyebaran Covid-19 selama PTM terbatas.

Hal itu diakibatkan adanya 917 guru dan tenaga kependidikan serta 2.507 siswa di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama jalannya PTM terbatas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya