Singapura Bersiap Hadapi COVID-19 yang Diprediksi Menjadi Endemik

Pemerintah menganggap, vaksinasi tetap menjadi kunci bagi Singapura untuk kembali buka dengan aman.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Sep 2021, 18:43 WIB
Seorang pengunjung, yang mengenakan masker pelindung di tengah kekhawatiran tentang penyebaran Virus Corona COVID-19, berjalan di sepanjang Merlion Park di Singapura pada 17 Februari 2020. (Roslan RAHMAN / AFP)

Liputan6.com, Singapura - Pemerintah Singapura tengah bersiap menghadapi COVID-19 menjadi endemik dan mengambil langkah-langkah untuk menjadi "Negara Tangguh COVID-19".

Dalam pernyataan persnya pada 23 September 2021, Singapura menilai bahwa mutasi virus tidak mungkin lagimenghilangkan COVID-19 sepenuhnya, bahkan jika melakukanlockdown untuk waktu yang lama.

"Kelangsungan hidup Singapura bergantung pada kemampuannya untuk tetap relevan dan terhubung dengan seluruh dunia, demikian pernyataan tertulis pemerintah Singapura, Kamis (23/9/2021).

"Mengingatsituasi global COVID-19 terus berkembang, termasuk peningkatan jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia saat ini karena varian Delta, Singapura akan melanjutkan pembukaan kembali secara hati-hati dan bertahap."

"Strategi keseluruhan kami adalah keseimbangan yang cermat antara melindungi kehidupan dan mata pencaharian."

Dibandingkan dengan tahun lalu, Singapura berada di posisi yang lebih baik dalam menghadapi situasi COVID-19 dengan peningkatan tes COVID-19 dan kemampuan pelacakan kontak, serta juga dengan program vaksinasi yangberjalan dengan baik.

Pemerintah menganggap, vaksinasi tetap menjadi kunci bagi Singapura untuk kembali buka dengan aman.

Per tanggal 22 September 2021, 82% penduduk Singapura telah menyelesaikan vaksinasi, sementara 84% telah menerima setidaknya satu kali dosis.

"Dalam jangka panjang, kami perlu mempertahankan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap varian mutan baru COVID-19 yang resisten terhadap vaksin saat ini."

"Kami mungkin harus meluncurkan program vaksinasi tahunan yang komprehensif di mana vaksinasi tambahan secara teratur diberikan kepada penduduk."

"Mulai bulan ini, kami telah memberikan vaksinasi tambahan kepada lansia berusia 60 tahun ke atas, penghuni fasilitas perawatan lanjut usia, dan orangyang mengalami gangguan kekebalan."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Lonjakan Infeksi COVID-19 di Singapura

Ilustrasi Singapura (Dok.Unsplash/ Joshua Ang)

Pemerintah Singapura juga melakukan pendekatan diferensiasi vaksinasi di Singapura, di mana individu yang telah divaksinasi lengkap dapat terlibat dalam berbagai kegiatan yang lebih luas.

Sementara bagi individu yang tidak divaksinasi perlumelakukan langkah-langkah pengelolaan yang lebih aman untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.

Lonjakan infeksi COVID-19 saat ini di Singapura bukanlah hal yang tidak diantisipasi oleh pemerintah.

"Lebih penting lagi, cakupan vaksinasi kami yang tinggi sejauh ini telah melindungi sistem perawatan kesehatan kami dari kewalahan. Jumlah pasien yang sakit parah dan meninggal dunia sedang dipantau secara ketat, dan situasinya dapat dikendalikan, sebagian besar karena percepatan vaksinasi."

"Kami akan terus menyesuaikan strategi penanganan COVID-19 kami sejalan dengan perubahan situasi."

"Singapura tetap berkomitmen untuk bekerja dengan mitra global yang berpikiran sama, termasuk Indonesia, dalam memberikan respon global yang terkoordinasi terhadap pandemi dan memfasilitasi konektivitas dan ketahananrantai pasokan."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya