Layanan Logistik Jadi Penyelamat Kinerja ASDP Selama Pandemi

Sejak 2020 tren penumpang maupun kendaraan penumpang yang menggunakan kapal ferry mengalami penurunan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 23 Sep 2021, 17:30 WIB
Kapal penyeberangan sandar di Pelabuhan Eksekutif Sosoro, Merak, Banten, Minggu (2/6/2019). Untuk menambah pelayanan dan kenyamanan bagi calon penumpang kapal penyeberangan Merak-Bakauheni, ASDP membuka terminal penyeberangan yang menyatu dengan tempat perbelanjaan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, sejak 2020 tren penumpang maupun kendaraan penumpang yang menggunakan kapal ferry mengalami penurunan. Kendati begitu, ia mengatakan sektor logistik mampu meningkatkan kinerja ASDP selama pandemi.

"Layanan sektor logistik masih beroperasi normal, sehingga ASDP tetap melayani secara penuh truk logistik yang membawa barang kebutuhan untuk tetap menjaga pasokan di daerah tetap stabil. Layanan sektor logistik inilah yang masih menopang produksi penyeberangan ASDP selama pandemi Covid-19," tutur Ira, dalam keterangan resmi, Kamis (23/9/2021).

Ia merinci, ASDP melayani 3,23 juta kendaraan logistik pada periode Januari hingga Juli 2021, atau naik sekitar 13,3 persen bila dibandingkan periode sama tahun 2020. Itu sebanyak 2,80 juta kendaraan logistik, yang terdiri dari kendaraan golongan IVB,VB, VIB, VII dan VIII.

Sedangkan untuk barang, pencapaian semester I-2021 ASDP berhasil mengangkut hingga 465 ribu ton yang tercapai 82 persen dari target RKAP 2021 sebanyak 565 ribu ton barang dan naik 18 persen dari realisasi periode sama tahun 2020 sebanyak 395 ribu ton.

Pada semester I-2021, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar 1,70 triliun. Nilai pendapatan ini mencapai 91 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 1,86 triliun dan naik 18,8 persen dari realisasi semester I-2020 sebesar 1,43 triliun.

Selanjutnya, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp 156 miliar atau mencapai 474 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 32 miliar dan mencapai 289 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang minus sebesar Rp 80,5 miliar.

"Kami tetap memastikan penerapan protokol kesehatan di pelabuhan dan kapal juga ditingkatkan dan dilaksanakan secara ketat sesuai prosedur yang berlaku. Keselamatan, kesehatan dan kenyamanan seluruh pengguna jasa maupun petugas ASDP menjadi prioritas utama kami," tutur Ira.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Target Pendapatan Rp 3,8 Triliun

ASDP Indonesia Ferry (Foto:Liputan6.com/Yandhi Delastama)

Merespon capaian ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi dan terus mendorong ASDP untuk bisa menjadi operator pelayanan transportasi publik yang handal dan mumpuni dalam memberikan pelayanan bermutu prima di seluruh Indonesia.

"Kita negara kelautan, seyogyanya kita membangun transportasi kelautan kita, baik untuk perorangan, masyarakat, dan tidak kalah penting adalah ekonomi yaitu barang atau kargo," tuturnya.

"Kita tidak mungkin jika tidak meningkatkan fasilitas dan pelayanan dari industri, baik perkapalan, pelabuhan maupun penyeberangan. Mari satukan langkah, terus berpijak pada AKHLAK dan jangan pernah lelah berkarya untuk Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Ira menuturkan untuk tahun 2021, ASDP menargetkan total pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun dengan capaian laba bersih sebesar Rp 111,24 miliar. Di sektor produksi penyeberangan tahun ini, ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 5,9 juta orang.

Kemudian, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 3,3 juta unit, kendaraan roda empat sebanyak 2,9 juta unit, dan total barang yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton.

Ia mengakui manajemen perusahaan terus berupaya untuk menjaga stabilitas bisnis di masa Covid-19 ini dengan melakukan efisiensi dan memprioritaskan program yang mendatangkan profit. Salah satu komitmen, ASDP terus mengakselerasi digitalisasi penyeberangan melalui layanan online ticketing Ferizy yang telah berlaku di 4 pelabuhan utama.

Diantaranya, pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, serta penerapan metode pembayaran non tunai (cashless) dengan kartu uang elektronik, virtual account dan dompet elektronik yang penerapannya di lebih dari 20 pelabuhan ASDP telah mencapai 100 persen. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya