Liputan6.com, Riyadh - Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi menyampaikan posisinya melawan ideologi ekstremisme melalui pidato di Sidang Umum PBB. Ia berkata tidak akan memberikan toleransi kepada pihak-pihak yang mendukung gerakan teror.
Tak hanya kelompok tersebut, Raja Salman juga siap melawan pihak-pihak yang ingin menggunakan organisasi teroris sebagai alat menyebar kekacauan.
Baca Juga
Advertisement
"Kerajaan menggarisbawahi pentingnya bagi komunitas internasional untuk berdiri tegas melawan semua pihak yang mendukung, mensponsori, membiayai, dan menampung grup-grup teroris dan milisi sektarian," ujar Raja Salman, seperti dilaporkan Saudi Gazette, Kamis (23/9/2021).
Dalam pidatonya, Raja Salman juga melayangkan sindiran kepada Iran dan Houthi di Yaman.
Raja Salman berkata Arab Saudi sangat khawatir akan tindakan Iran dengan nuklir. Terkait Houthi, sang raja menyebut kelompok itu menggunakan militer untuk memperluas kekuasaan di Yaman, dan melakukan agresi ke Arab Saudi.
Ia juga memberikan penolakan kepada orang-orang yang ikut campur ke urusan negara lain, serta mempertegas hak Saudi untuk melindungi diri.
"Kerajaan memiliki hak sah untuk mempertahankan dirinya melawan serangan-serangan misil balistik dan UAV yang dilengkapi peledak, dan perahu-perahu," kata Raja Salman.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Visi 2030
Raja Salman juga membahas program pembangunan Vision 2030 dari Arab Saudi. Program ini dipimpin oleh putra mahkota, Pangeran Muhammad bin Salman (MbS).
Sejauh ini, Vision 2030 diklaim menunjukkan hasil sukses.
"Lima tahun sejak pencetusan Vision 2030, kita telah membuat kemajuan luar biasa dalam mendukung industri lokal, mengembangkan infrastruktur, teknologi informasi, dan solusi-solusi energi, berinvestasi di berbagai sektor, serta memberdayakan perempuan dan pemuda, dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua kalangan," ucap Raja Salman.
Masalah COVID-19 juga disentuk oleh Raja Salman. Ia mendukung kerja sama multilateral, serta menyebut Arab Saudi memainkan peran besar dalam pengiriman bantuan.
Ia pun berkata pentingnya kerja sama internasional agar dunia bisa bangkit secara berkelanjutan.
"Pandemi COVID-19 telah membuktikan bahwa jalan menuju pemulihan berkelanjutan tergantung pada kerja sama kita bersama dalam sebuah kerangka kolektif," ujarnya.
Advertisement