4 Tanda Kesalahan Menyikat Gigi dan Cara Mengatasinya

Menyikat gigi terlalu keras dapat mengikis enamel Anda.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2021, 16:03 WIB
Ilustrasi sikat gigi dan pasta gigi (pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Menyikat gigi sudah menjadi rutinitas sehari-hari untuk menjaga kebersihan mulut. Namun, kebiasaan menyikat gigi yang salah juga dapat menyebabkan masalah pada gigi, lidah dan gusi Anda. Sehingga penting untuk memperhatikan Anda menyikat gigi dengan benar.

Sebagian individu seringkali berpikir bahwa untuk menghilangkan plak pada gigi, mereka harus menyikatnya dengan keras. Namun, nyatanya dengan menyikat terlalu keras dapat melukai gusi Anda.

Mengutip dari Insider, Jumat (24/9/2021), The American Dental Association menyarankan Anda untuk menyikat gigi dua hari sekali dengan durasi dua menit. Anda juga disarankan untuk menggunakan sikat dengan bulu-bulu yang lembut dan pasta gigi fluoride.

Selain itu, ada baiknya apabila Anda mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali dan melakukan flossing sehari sekali. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tanda kesalahan menyikat gigi

Ilustrasi pasta gigi. (dok. Bruno/Germany/Pixabay)

Dikutip dari BrightSide, berikut beberapa tanda yang paling umum jika Anda salah menyikat gigi.

1. Gusi Anda mulai menyusut

Setiap gigi kita dilindungi oleh enamel. Jika kita menyikat terlalu keras, enamel tersebut dapat merusak dan mungkin mulai menyusut yang menonjolkan akar gigi kita.

Bila hal tersebut telah terjadi, Anda perlu menambahkan tambalan, atau bahkan mencabut gigi Anda. Menurut dokter gigi, sekitar 10 hingga 20 persen dari populasi di seluruh dunia mengalami kerusakan gusi karena menyikat gigi terlalu keras. 

2. Gigi Anda menjadi sensitif

Sama seperti gusi yang mulai menyusut. Gigi Anda juga dapat menjadi sensitif ketika enamel tersebut semakin terkikis akibat menyikat gigi terlalu keras.

Jika Anda merasa ngilu saat minum minuman dingin atau panas dan merasa sulit menggigit makanan yang keras, Anda dapat melakukan kunjungan ke dokter. Anda juga harus mulai memperhatikan cara menyikat gigi Anda agar lebih lembut. 

3. Gigi di dekat gusi Anda tidak terlalu cerah

Salah satu alasan bahwa gigi tampak lebih gelap di bawah gusi Anda adalah karena mereka tidak terlindungi dari enamel. Hal ini bisa terjadi karena enamel mulai terkikis.

Jika enamel yang mulai terkikis, gigi Anda tidak dapat dilindungi enamel dan akan mudah terpapar semua jenis kuman dan bakteri. Tentunya ini akan membahaya kesehatan pada gigi Anda.

Perlu diperhatikan juga, selain cara menyikat yang terlalu keras, menggunakan sikat gigi yang sudah terlalu lama dan bentuk bulu yang sudah tidak beraturan dapat merusak gigi Anda. 


Cara mengatasinya

Foto Ilustrasi

Gigi yang mulai merusak akibat menggunakan sikat gigi terlalu keras dan cara menyikat yang salah tentunya dapat diatasi dengan beberapa cara. Berikut ini adalah solusi yang dapat Anda lakukan agar gigi Anda tidak mengalami kerusakan.

1. Anda dapat memilih sikat gigi yang lembut

Kualitas sikat gigi yang baik juga menjadi peran penting untuk menjaga kesehatan gigi Anda. 

2. Gunakan sikat gigi elektrik

Dengan menggunakan sikat gigi elektrik, mereka akan memberitahu Anda jika Anda memberikan terlalu banyak tekanan.

Ini dapat membantu Anda untuk tetap menyikat gigi dengan lembut. Selain itu, untuk mengontrol tekanan yang tepat, Anda dapat memegang sikat gigi dengan tiga jari. 

3. Pastikan pasta gigi Anda memiliki tingkat abrasif yang rendah

Pasta gigi abrasif yang tinggi dapat menyebabkan hilangnya enamel dari gigi kita. Maka dari itu, kita dianjurkan untuk memilih pasta gigi abrasif dengan tingkat yang tidak terlalu tinggi.

Untuk memastikan apakah abrasif pada pasta gigi Anda tinggi atau tidak, Anda dapat menggosokkan sedikit pasta gigi ke selembar kertas timah dan bilas dengan air. Bila ada goresan yang tertinggal di kertas timah, jumlah goresan itu yang akan menunjukkan seberapa tingginya abrasif pada pasta gigi Anda. 

 

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya