Liputan6.com, Jakarta- Italia meluncurkan pusat nasional bernama Italian Digital Media Observatory yang menyatukan pemeriksa fakta, praktisi media, dan peneliti untuk memerangi hoaks atau disinformasi.
“Gelombang disinformasi terlihat baru-baru ini berisiko melemahkan hak untuk mengakses informasi yang dapat dipercaya dan meracuni praktik demokrasi dan pemilu,” ucap MenteriLuar Negeri Italia, Luigi Di Maio, melansir Euractiv, Selasa (21/9/2021).
Advertisement
Ia menambahkan, “Sangat penting bahwa perang melawan disinformasi dan berita palsu tidak merugikan debat publik yang plural dan demokratis.”
Peresmian pusat nasional Italia ini diadakan di The Libera Università Internazionale degli Studi Sociali "Guido Carli" atau disingkat menjadi Universitas LUISS di Roma pada 20 September 2021 dan menjadi salah satu bagian dari jaringan dari delapan pusat nasional lainnya di European Digital Media Observatory.
European Digital Media Observatory sendiri merupakan sebuah proyek yang didanai oleh Uni Eropa untuk mempromosikan pengetahuan ilmiah mengenai disinformasi, memajukan perkembangan pengecekan fakta, serta mendukung program literasi media.
“Strategi kami memiliki dua langkah: kolaborasi dengan platform digital besar untuk mencegah monetasi terhadap disinformasi, pembentukan komunitas pakar Eropa yang luas untuk membatasi beredarnya berita bohong,” ucap Direktur Kebijakan Media di Komisi Eropa, Giuseppe Abbamonte.
Pusat yang ada di Italia ini dibentuk oleh penggabungan beberapa perusahaan yang terdiri dari Universitas LUISS dan Universitas Tor Vergata di Roma, Telecom Italia Mobile (TIM), dan media utama seperti penyiar publik Radiotelevisione Italiana (RAI), kelompok editorial Gruppo Editoriale Espresso (GEDI), dan Harian Corriere della Sera.
“Proyek ini memberikan kami kesempatan untuk berpikir dan beraksi sebagai individu dan kolektif. Peran kami sebagai jurnalis adalah tidak menyebarkan berita bohong, mengetahui cara menemukannya, dan melaporkannya kepada warga,” ucap wakil direktur harian nasional la Republica, Stefania Aloia.
Setiap pusat nasional akan bertanggung jawab untuk satu atau lebih negara European Union (EU) yang mencakup Belgia, Republik Ceko, Denmark, Findalandia, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda, Polandia, Slovakia, Spanyol, Sweden. Salah satu negara anggota European Economic Area (EEA), Norway, juga termasuk. Tujuan akhir dari proyek ini yaitu untuk mencakup seluruh negara di EU dan EEA.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement