AS Kirim Bantuan 2,5 Juta Dosis Vaksin COVID-19 untuk Bangladesh

AS mengirim bantuan vaksin COVID-19 untuk Bangladesh.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Sep 2021, 17:34 WIB
Seorang pengungsi Rohingya divaksinasi COVID-19 di Cox's Bazar, Bangladesh (10/8/2021). Pemerintah Bangladesh dan lembaga bantuan mulai memvaksinasi pengungsi Rohingya pada Selasa ketika gelombang virus meningkatkan risiko kesehatan di kamp-kamp pengungsian. (AP Photo/Syafiqur Rahman)

Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat mengirimkan 2,5 juta dosis vaksin COVID-19 lagi ke Bangladesh yang terkena dampak parah, kata seorang pejabat Gedung Putih kepada AFP pada Kamis (23/9), setelah pemerintahan Biden mengumumkan peningkatan sumbangan global.

Pengiriman terbaru sebanyak 2.508.480 dosis Pfizer, yang berarti total dosis vaksin dari AS ke negara itu telah mencapai lebih dari sembilan juta.

Mengutip laman Channel News Asia, Jumat (24/9/2021), proses pengemasan sedang berlangsung dan pengiriman pertama, dilakukan melalui program COVAX Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kami bangga dapat memberikan vaksin yang aman dan efektif ini kepada rakyat Bangladesh," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa "tidak ada ikatan" dengan donasi tersebut.

"Kami membagikan dosis ini bukan untuk mengamankan bantuan atau mengekstraksi konsesi," kata pejabat itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Vaksinasi di Bangladesh

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang pekerja seks komersial (PSK) di Daulatdia, Bangladesh, 18 Agustus 2021. Bangladesh terus menggencarkan vaksinasi COVID-19, kegiatan ini turut menyasar para PSK di pusat prostitusi. (Munir Uz zaman/AFP)

Menurut database AFP, hanya 9,3 persen dari populasi Bangladesh yang telah divaksinasi penuh pada minggu ini.

Negara miskin yang berpenduduk sekitar 170 juta orang, yang bertetangga dengan India, telah berjuang untuk mengendalikan pandemi, memberlakukan beberapa penguncian terpanjang di dunia.

Anak-anak baru kembali ke sekolah dua minggu lalu setelah terhnti selama 18 bulan - sebuah contoh kesenjangan pendidikan yang baru-baru ini diperingatkan oleh badan anak-anak PBB, UNICEF, memperburuk ketidakadilan bagi jutaan anak di seluruh Asia Selatan.


AS Dituding Timbun Vaksin

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang pekerja seks komersial (PSK) di Daulatdia, Bangladesh, 18 Agustus 2021. Bangladesh terus menggencarkan vaksinasi COVID-19, kegiatan ini turut menyasar para PSK di pusat prostitusi. (Munir Uz zaman/AFP)

Seperti negara-negara kaya lainnya, Amerika Serikat telah dituduh menimbun vaksin dan memprioritaskan suntikan booster daripada membantu negara-negara di dunia yang sebagian besar belum menerima vaksinasi sama sekali.

Pada hari Rabu, Amerika Serikat mengesahkan dosis ketiga vaksin Pfizer untuk lansia dan populasi berisiko.

Namun, Presiden Joe Biden telah menyatakan Amerika Serikat sebagai "persenjataan" vaksin dunia dalam perang melawan COVID-19 dan total sumbangan AS lebih banyak daripada gabungan dari seluruh dunia.

Biden mengatakan kepada pertemuan puncak para pemimpin dunia COVID-19 pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat menyumbangkan 500 juta dosis vaksin ekstra "bersejarah", sehingga total komitmen AS di seluruh dunia menjadi 1,1 miliar.


Infografis 5 Parameter Aman Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi:

Infografis 5 Parameter Aman Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya