Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang artis Tukul Arwana yang mengalami pendarahan otak usai divaksin Covid-19 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 September 2021.
Akun Facebook tersebut mengunggah foto Tukul Arwana yang tengah disuntik vaksin Covid-19 dan gambar pemberitaan Tukul dilarikan ke rumah sakit akibat pendarahan otak.
Advertisement
Akun Facebook tersebut kemudian mengaitkan penyebab pendarahan otak Tukul usai divaksin Covid-19.
"4 hari setelah vaksin , Tukul pendarahan otak .
Joint channel telegram:http://t.me/sahabatoposisi
#sahabatoposisi," tulis akun Facebook tersebut.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 3 kali dibagikan dan mendapat 9 komentar warganet.
Benarkah Tukul Arwana mengalami pendarahan otak setelah divaksin Covid-19? Berikut penelusurannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar Tukul Arwana mengalami pendarahan otak setelah divaksin Covid-19. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "tukul arwana vaksin pendarahan otak" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Perdarahan Otak Tukul Arwana Tak Berkorelasi dengan Efek Vaksin COVID-19" yang dimuat situs Liputan6.com pada 24 September 2021.
Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof Dr dr Mahar Mardjono, Jakarta, Dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara vaksin COVID-19 dengan perdarahan otak yang dialami Tukul Arwana.
Penjelasan ini menjawab kericuhan di media sosial pada Kamis, 23 September 2021, yang menyebut Tukul Arwana mengalami pendarahan otak atau stroke perdarahan gara-gara vaksin COVID-19.
“Tidak ada hubungan antara stroke perdarahan dengan vaksin COVID-19 apapun merek vaksinnya,” kata Mursyid dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 24 September 2021.
Mursyid, menambahkan, bahkan secara ilmiah tidak ada kaitan antara efek vaksin COVID-19 dengan stroke perdarahan, penyakit yang membuat Tukul Arwana harus dilarikan ke rumah sakit.
“Secara ilmiah tidak ada hubungan antara stroke perdarahan dengan vaksin COVID-19,” katanya.
Perdarahan otak sendiri kebanyakan terjadi pada orang dengan hipertensi. Kondisi ini terjadi akibat pembuluh darah tidak kuat menahan tekanan darah yang tinggi sehingga pecah dan mengganggu bagian otak.
Sebagian kasus membutuhkan tindakan operasi untuk mengambil bekuan darah dan mengurangi tekanan otak di sekitar perdarahan.
Dia juga menyarankan untuk mencegah perdarahan otak maka perlu kontrol kondisi hipertensi, diabetes, dan faktor risiko lain secara rutin. Gaya hidup sehat juga berpengaruh, seperti istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga rutin.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang Tukul Arwana mengalami pendarahan otak setelah divaksin Covid-19 ternyata tidak benar. Faktanya, tidak ada kaitan antara vaksin Covid-19 dengan pendarahan otak yang dialami Tukul Arwana.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement