Pemerintah Bakal Larang Situs Judi Jadi Sponsor, Klub Liga Inggris Terpaksa Cari Pengganti

Pemerintah Inggris kabarnya tengah mengusulkan rencana untuk meniadakan logo perusahaan judi di jersey sepak bola klub Liga Inggris, hal ini menyebabkan sejumlah klub harus mencari sponsor baru

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2021, 20:00 WIB
Seragam West Ham United untuk musim 2016-17 dengan logo sponsor perusahaan judi di bagian dada. (West Ham United).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Inggris kabarnya tengah mengusulkan rencana untuk melarang adanya iklan situs judi dalam jersey klub sepak bola. Hal ini diprediksi bakal menimbulkan dampak besar bagi klub di seluruh negeri.

Pasalnya, dikutip dari SportBible, hampir setengah klub Liga Inggris saat ini menggandeng perusahaan judi sebagai sponsor utama. Hal ini merepresentasikan adanya keterkaitan erat antara sepak bola dan industri tersebut.

Laporan Daily Mail menyebutkan pelarangan situs judi untuk mengiklankan layanannya di jersey sepak bola hampir pasti akan masuk dalam buku putih pemerintah sebagai bagian dari upaya reformasi Undang-Undang Perjudian 2005.

Bukan hanya dalam lingkup sepak bola, logo situs judi juga nantinya tak boleh dimuat di jersey seluruh tim olahraga jika undang-undang baru berhasil disepakati.

SportBible mengeklaim larangan iklan situs judi juga bisa diperluas ke ranah promosi di pinggir lapangan serta penempatan televisi. Akan tetapi, wacana itu dikabarkan tak akan dipertimbangkan dalam waktu dekat.


Telah Diawasi

Pemain berseragam West Ham United, Manuel Lanzini, ketika melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur pada laga Liga Inggris Senin (19/10/2020). (AP/Matt Dunham, Pool)

Iklan perjudian dan alkohol memang tengah diawasi selama beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, iklan rokok telah dilarang sepenuhnya di dunia olahraga, tetapi perusahaan alkohol masih diberi kesempatan untuk mengiklankan produk mereka dalam kondisi tertentu.


Dampak Penghapusan Logo

Gelandang asal Brasil berusia 24 tahun, Raphinha, yang berseragam Leeds United setelah didatangkan dari Rennes awal musim 2020/2021 lalu dengan biaya transfer 18,6 juta euro. (Foto: AFP/Pool/Lindsey Parnaby)

Adapun, dampak penghapusan logo perusahaan judi dari jersey akan dirasakan oleh banyak klub sepak bola di Liga Inggris. Mereka mau tak mau harus mencari sponsor jersey pengganti jika aturan ini diterbitkan.

Terdapat sembilan klub yang diprediksi kehilangan sponsor jersey mereka di bawah aturan baru pemerintah. Klub-klub tersebut adalah Burnley, Newcastle United, Leeds United, West Ham United, Wolves, Watford, Southampton, Crystal Palace, dan Brentford.

Tak hanya sembilan klub tersebut, hampir setiap klub Liga Ingris memiliki kemitraan dalam berbagai bentuk dengan perusahaan judi. Oleh sebab itu, pemberlakuan aturan baru ini akan menimbulkan dampak bagi semua.


Masih Memiliki Waktu

Klub-klub Liga Inggris masih memiliki waktu untuk menyusun langkah antisipasi. Melansir SportBible, aturan baru yang masih perlu diratifikasi ini kabarnya belum akan diperkenalkan pada 2023 guna memberi waktu adaptasi bagi klub dan perusahaan judi terkait.

 

Penulis: Melinda Indrasari

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya