Liputan6.com, Jakarta - Telah beredar informasi di Facebook mengenai Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang mengeluarkan kriteria baru kelompok usia. Informasi tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 September 2021. Unggahan itu juga memiliki narasi tertulis sebagai berikut.
"*Usia 50 bukan lansia*
Advertisement
*WHO Mengeluarkan Kriteria Baru Kelompok Usia*Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss melalui studi tentang kualitas kesehatan dan harapan hidup rata-rata manusia di seluruh dunia menetapkan kriteria baru yang membagi kehidupan manusia ke dalam 5 kelompok usia sebagai berikut :
*1. 0 – 17 tahun: Anak-anak di bawah umur*
*2. 18 – 65 tahun: Pemuda*
*3. 66 – 79 tahun: Setengah baya*
*4. 80 – 99 tahun: Orang tua*
*5. 100 tahun ke atas: Orang tua berusia panjang*
Jadi, geserkan pikiran Anda jangan lagi menggolongkan seseorang yang berusia 70 tahun ke dalam golongan orang tua, karena standar baru dunia tersebut.
Ingat ! 65 tahun saja masih masuk golongan pemuda.
*_Selamat semua anak muda di group ini_* 👍😆,”
Lalu, benarkah WHO mengeluarkan kriteria umur tersebut? Simak Penelusurannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelesuri informasi terkait hal tersebut dengan menggunakan kata kunci "age category criteria WHO 2021" pada kolom Google Search.
Kemudian, terdapat artikel dari WHO yang berjudul "Adolescent health in the South-East Asia Region". Dalam artikel itu WHO mendefinisikan 'Remaja' sebagai individu dalam kelompok usia 10-19 tahun dan kategori 'Young People' atau pemuda mencakup rentang usia 10-24 tahun.
Liputan6.com kemudian menemukan artikel yang membantah kabar tersebut. Adalah artikel berjudul "United Nations has not classified 18 to 65-year-olds as ‘youth’" yang dimuat situs factcheck.afp.com pada 30 April 2021.
Dalam artikel tersebut dijelaskan, seorang perwakilan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan kesehatan PBB, mengatakan posting media sosial itu tidak berdasar.
"Ini adalah informasi yang salah. Kami terus menggunakan usia 60 tahun ke atas sebagai orang yang lebih tua," kata juru bicara itu.
Referensi:
https://factcheck.afp.com/united-nations-has-not-classified-18-65-year-olds-youth
https://www.who.int/southeastasia/activities/adolescent-health
Advertisement
Kesimpulan
Informasi terkait WHO yang mengeluarkan kriteria baru kelompok usia ternyata tidak benar. Faktanya, WHO menuliskan kategori umur remaja sebagai individu dalam kelompok usia 10-19 tahun dan kategori pemuda mencakup rentang usia 10-24 tahun.
Penulis: Geiska Vatikan Isdy
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement