Liputan6.com, Jakarta - Seorang ustaz berinisial SM (34) di Trenggalek mencabuli 34 santriwatinya sendiri. Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Arief Rizky Wicaksana mengatakan, di hadapan petugas SM menyebut rumah tangga tak harmonis jadi alasan dirinya mencabuli puluhan santrinya sendiri. Arief juga mengatakan, istri SM juga guru di pesantren tersebut.
Saat beraksi, pelaku SM berpura-pura memanggil santriwati yang menjadi incarannya, lalu diajak ke tempat sepi. Saat itu pelaku mengancam korban sambil berkata, kalau sama guru harus nurut, tidak boleh membantah. Korban yang mengaku menjadi korban pencabulan ustaz bejat itu berjumlah 34 orang, dan semuanya masih di bawah umur. Atas perbuatannya, pelaku diancam pasal berlapis tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Advertisement
Simak juga video pilihan berikut ini:
Viral Video Harimau Kurus Makan Rumput
Sebuah video harimau kurus makan rumput di Medan Zoo viral di media sosial. Video tersebut menjadi viral lantaran tak lazim harimau memakan rumput. Apalagi harimau tersebut terlihat sangat kurus. Plh Kepala BBKSDA Sumut Irzal Azhar mengatakan, pihaknya telah mengetahui video viral harimau kurus tersebut. Tim juga telah diutus untuk mengetahui mengapa harimau tersebut memakan rumpuat.
Namun begitu Irzala mengatakan, kemungkinan harimau itu mengalami gangguan pencernaan, sehingga memakan rumput. Hal itu biasa terjadi saat hewan mengalami gangguan pencernaan. Pihaknya juga belum mengetahui secara pasti informasi penyakit yanag diderita harimau tersebut dari pihak Medan Zoo.
Advertisement
Viral Penonton Karapan Sapi Berjubel
Video gelaran karapan sapi dihadiri ribuan penonton tanpa protokol kesehatan viral di media sosial. Acara itu digelar di Bangkalan Madura. Terkait hala itu, Kepala Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan Agus Sugianto Zain menyebut, acara karapan sapi itu digelar tanpa izin Satgas Covid-19, kalau pun ada pasti sudah dilarang lantaran Bangkalan masih memberlakukan PPKM.
Agus mengatakan, Covid-19 di Bangkalan memang sudah menurutn jika dibandingkan beberapa bulan yang lalu. Namun bukan berarti virus Corona sudah hilang. Semua pihak aharus bisa belajar dari pengalaman ketika daerah itu dua kalai menajadi sorotan nasional lantaran kasus Covid-19 yang tinggi. Dirinya hanya bisa berharap warga bisa menahan diri dan menghindari kerumunan serta patuh protokol kesehatan.