Liputan6.com, Beijing - Sebuah merek pakaian terkenal di China telah meminta maaf karena memproduksi kemeja untuk anak-anak dengan kalimat seperti "selamat datang di neraka" dan "biarkan aku menyentuhmu" di atasnya.
Dilansir BBC, Jumat (24/9/2021), ternyata JNBY juga pernah menarik item yang kontroversial, di mana mereka menampilkan gambar 'pencabut nyawa' Grim Reaper. Namun, setelah keluhan online seorang ibu menjadi viral, kemeja tersebut telah ditarik dan tidak di produksi lagi.
Seorang ibu mengatakan, keluarganya membeli kemeja tersebut tanpa memahami artinya. "Selamat datang di neraka. Permisi? Siapa yang kamu sambut?", tulis sang ibu di platform media sosial Weibo.
Sejak saat itu, orang-orang membagikan foto-foto karya kontroversial JNBY lainnya yang diproduksi oleh perusahaan yang terdaftar di bursa Hong Kong. Seperti, mantel hitam yang diduga memiliki gambar seseorang yang ditembak oleh panah dan terdapat tulisan, "Seluruh tempat ini penuh dengan orang India. Saya akan mengambil senjata ini dan meledakkannya sampai berkeping-keping."
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Karya yang Kontroversial
Para pengguna media sosial Weibo bertanya mengapa merek tersebut belum pernah dihukum sebelumnya.
"Saya tidak tahu apakah desainnya disengaja, tetapi pasti ada orang lain yang berada di perusahaan dan dapat memahami artinya?", komentar seorang pengguna.
JNBY mengeluarkan permintaan maaf di aplikasi media sosial mirip Instagram yang bernama Xiaohongshu, mengatakan telah menerima keluhan tentang "cetakan tidak pantas" pada pakaiannya dan akhirnya meminta maaf. Mereka menambahkan bahwa JNBY ingin filosofi desain merek selalu tentang kebebasan berimajinasi, dan niat awalnya adalah untuk mengeluarkan lebih banyak kreasi yang unik.
"Tetapi kami juga memahami bahwa yang paling penting adalah menyampaikan nilai-nilai yang baik," kata perusahaan itu. Mereka juga mengatakan bahwa insiden tersebut menjadi suatu peringatan dalam menampilkan karya-karya selanjutnya.
Penulis : Vania Dinda Marella
Advertisement