Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan telah memfasilitasi 85 ribu calon founder startup digital melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, saat acara virtual Ignition dari Gerakan Nasional 1000 Startup.
"Sekarang sudah ada 1.160 startup yang dibina lewat Gerakan Nasional 1000 Startup. Ini program awalnya kita dan di masa pandemi pun menjalankan ini sesuai dengan kondisi," tuturnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu (25/9/2021).
Semuel lebih lanjut menjelaskan, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital kini dilaksanakan secara hibrida. Jadi, semua peserta hadir secara online, sedangkan narasumber atau pemateri hadir secara offline dengan protokol kesehatan ketat.
"Ada hybrid yang kita kira supaya ada feel-nya juga, jadi ini yang kita ingin kembangkan dan diharapkan nanti dengan pelatihan-pelatihan ini akan muncul startup-startup baru," tuturnya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Semuel, Indonesia memiliki peluang besar dalam mengembangkan sektor digital, sehingga pemerintah konsisten mewujudukan upaya akselerasi transformasi digital. Terlebih, Indonesia juga dikenal sebagai negara keempat di dunia yang memiliki startup terbanyak.
Ia menuturkan, Indonesia memiliki keunggulan dalam pengembangan startup. Sebab, Indonesia memiliki ekosistem yang sudah terbentuk, mulai dari talenta, venture capital, termasuk fasilitas seperti data center dan cloud service yang sudah hadir di dalam negeri.
"Karena banyak sekali permasalahan di Indonesia pada proses transformasi, jadi kalau kita mau buat startup, kenali dulu permasalahannya baru kita cari solusinya. Makin banyak masalah itu dihadapi oleh masyarakat, semakin punya peluang untuk menjadi startup yang berkembang dengan pesat," tuturnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerakan Nasional 1000 Startup
Sebagai informasi, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital merupakan upaya mendorong perkembangan ekosistem startup digital yang membawa dampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Program ini terdiri atas enam tahapan, yaitu Ignition, Networking, Workshop, Hacksprint, Bootcamp, hingga Incubation.
Dengan menyelesaikan setiap tahapan, setiap calon founder yang menjadi peserta berkesempatan menghasilkan produk purwarupa atau disebut juga sebagai minimum viable product (MVP).
Harapannya, program ini dapat melahirkan berbagai startup baru yang berbaya untuk memberi solusi bagi masyarakat.
Sejak 2016, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital sudah menjaring lebih dari 85.000 calon pendiri startup dan merintis lebih dari 1.160 startup. Program ini juga melibatkan lebih dari 400 mentor dan 300 penggerak lokal dari berbagai bidang.
Advertisement
Dukungan Mitra
Kemkominfo sendiri dalam menjalankan program ini juga berkolaborasi dengan sejumlah mitra. Salah satunya adalah Xendit yang menyebut program ini sejalan dengan misi perusahaan.
"Jadi saya merasa bahwa Gerakan 1000 Startup ini sangat penting sekali untuk mendukung berbagai macam startup agar dapat berkembang di Indonesia," tutur Founder dan COO Xendit Tessa Wijaya.
Di samping itu, menurut Tessa, potensi pada pasar digital Indonesia sangat besar, ditambah dengan fakta negara ini memiliki populasi keempat terbesar di dunia. Xendit sendiri diketahui merupakan startup unicorn paling baru di Indonesia setelah mendapatkan pendanaan USD 150 juta.
Senada denganTessa. Chief Investment Officer BRI Ventures William Gozali menyatakan, pihaknya sangat optimistis melihat potensi ekonomi digital di Indonesia.
"Kalau dilihat (ekonomi digital) itu semakin bertumbuh dengan baik, jadi perusahaan-perusahaan unicorn semakin banyak," ujarnya.
Mengutip statistik sejak tahun 2019, ia mengatakan pendanaan yang konsisten masuk ke Indonesia bagi startup rata-rata di atas USD 3 Miliar. Pendanan ini bahkan masih mengalir di tengah pandemi pada 2020.
(Dam/Tin)
Infografis Tentang Grab dan Emtek
Advertisement