Klaten - Bingung mengelola sampah organik yang selalu menggunung? Budidaya maggot larva bisa jadi pilihan karena cara ini juga bisa datangkan cuan hingga belasan juta rupiah per bulan.
Di Klaten, budidaya maggot larva ini sedang menjadi tren. Bisnis ternak larva dari lalat jenis black soldier fly ini bisa datangkan keuntungan.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana dihadapi Omah Limbah Gempol, Karanganom, Klaten. Pengelola akhirnya menemukan cara ini untuk mengatasi permasalahan sampah yang berlarut-larut.
Sampah organik ini rupanya menjadi pakan gratis dan mudah didapat untuk budidaya maggot ini. Ketua Omah Limbah Gempol, Edy Nugroho mengatakan pihaknya juga mendapatkan sampah dari rumah tangga, warung makan dan tempat penjualan buah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Keuntungan Besar
Budidaya maggot tersebut, lanjut Edy, telah dimulai sejak Januari 2021. Saat ini, Omah Limbah Gempol sudah bisa memproduksi maggot minimal 50 Kg/hari.
Sementara 300 Kg sampah organik rumah tangga tegerus setiap hari untuk menopang produksi maggot tersebut. Pengelola Omah Limbah Gempol berencana terus meningkatkan produktivitasnya.
Menurut penelusuran Solopos.com di Tokopedia, 1 gram maggot larva kering bisa dijual hingga mulai Rp70.000. Bayangkan jika Omah Limbah Gempol ini bisa memproduksi 80 Kg maggot larva kering setiap harinya, cuan sekitar Rp560.000/hari bisa didapat kan. Jika sebulan bisa nyaris Rp17 juta didapat.
Dapatkan berita Solopos.com lainnya, di sini:
Advertisement