AS Siapkan Dosis Vaksin COVID-19 untuk Anak Kecil

Otoritas kesehatan AS berkata siap memberikan vaksin COVID-19 untuk anak.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Sep 2021, 08:30 WIB
Seorang anak yang mengenakan masker bermain di Times Square di New York, Amerika Serikat (AS), pada 31 Agustus 2020. Jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui angka 6 juta pada Senin (31/8), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Wang Ying)

Liputan6.com, Washington, DC - Otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) yakin pasokan vaksin COVID-19 akan tersedia sebagai untuk anak-anak. Saat ini, AS memiliki 40 juta dosis vaksin corona yang tersedia.

Ketersediaan vaksin untuk anak dijamin tetap ada meski vaksin booster sedang digencarkan. Sejauh ini, CDC dan FDA baru merekomendasikan vaksin booster untuk usia 65 tahun ke atas, orang-orang risiko tinggi.

Dilaporkan AP News, Senin (27/9/2021), vaksin untuk anak-anak diprediksi akan disetujui dalam waktu dekat.

Anak-anak yang dimaksud adalah mereka yang berusia 12 tahun ke bawah. Untuk remaja sudah boleh mendapatkan vaksin.

Masalah vaksinasi masih menghantui AS. Pasalnya, ada lebih dari 70 juta warga yang belum mau divaksinasi. Pakar kesehatan berkata kenaikan kasus akibat orang-orang yang belum divaksinasi.

Pada konferensi persnya pekan lalu, Presiden AS Joe Biden juga sempat bercerita tentang pasien COVID-19 yang menyesal tidak divaksin ketika sudah dilarikan ke rumah sakit.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Khawatir Vaksin Mubazir

Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden berbincang setelah menerima dosis pertama vaksin virus corona Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Christiana di Newark, Delaware, Senin (21/12/2020). Istrinya, Jill Biden, menerima rangkaian vaksin pertamanya pada hari sebelumnya. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Salah satu kekhawatiran di AS adalah jika vaksinnya mubazir. AP News menyebut negara bagian seperti Idaho dan Kansas terpaksa membuang ribuan dosis vaksin yang kedaluwarsa karena tingkat vaksinasi rendah.

Vaksin bisa bertahan selama berbulan-bulan di rak, akan tetapi jika botolnya dibuka, maka vaksinnya hanya akan bertahan enam sampai 12 jam.

Hal ini membuat resah tenaga kesehatan, sebab ada orang di dunia yang ingin divaksin tapi tak punya akses, namun ada juga yang punya akses tapi menyia-nyiakannya.

"Seseorang berada di suatu negara dengan sumber daya yang sedikit untuk mengakses vaksin, melihat orang-orang di AS dapat berjalan masuk ke apotek dan mendapatkan vaksin itu, dan malah memilih tidak melakukannya, saya yakin itu menyebabkan sakit hati," ujar Jen Kates, direktur kesehatan global dari Kaiser Family Foundation.


Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Kejahatan Vaksin Covid-19 Palsu di China (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya