Liputan6.com, Jakarta- Ribuan prajurit TNI ikut dikerahkan untuk membantu Polri mengamankan sejumlah objek vital di Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2021. TNI menjamin keamanan PON XX Papua yang sudah memulai beberapa pertandingan meski baru resmi dibuka 2 Oktober 2021.
Menyangkut keamanan di Klaster Kabupaten Jayapura, pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 1701 Jayapura mengungkapkan sedikitnya ada 1.500 personel gabungan TNI yang siap mengamankan penyelenggaraa PON XX Papua 2021. Pengamanan diberikan baik sebelum, selama maupun sesudah event tersebut berlangsung.
Advertisement
"Sebanyak 1.500 pasukan sudah menempati venue-venue, tempat akomodasi, dan objek vital yang tersebar di wilayah kabupaten dan kota di Jayapura. Kami pastikan hingga saat ini venue dalam keadaan aman," kata Pasi Intel Kodim 1701 Jayapura Mayor. Inf. Faisal saat memberikan keterangan pers di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Jayapura, Papua, Minggu (26/9/2021).
Lebih lanjut Faisal menjelaskan, untuk pengamanan PON Papua secara menyeluruh sesuaiu ndang-undang dan peraturan yang berlaku diberikan kepada Polri. Namun jika kepolisan membutuhkan bantuan dari aparat TNI, pihaknya akan membantu. Dukungan juga dilakukan oleh pihak BIN pusat maupun daerah.
"Kami pengaman obyek bukan pengamanan kegiatan,yang melakukan pengamanan adalah Polri tapi bila terjadi sesuatu Polri membutuhkan, maka kami akan bantu," tegasnya
Diperketat
Pihak Kodim Jayapura menambahkan, pengamanan akan semakin diperketat menjelang kedatangan Presiden RI Joko Widodo yang akan hadir dalam Upacara Pembukaan PON XX Papua 2021 pada 2 Oktober mendatang di Stadion Lukas Enembe. Satuan Kodam Cendrawasih serta Batalion Kostrad turut memperkuat lapis pengamanan saat Jokowi hadir.
TNI bersama PB PON juga sudah melakukan screening mulai dari perangkat pertandingan, relawan (volunteer) hingga para penari di pembukaan PON Papuananti. Pihak Kodim Jayapura berharap langkah ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat pembukaan seperti pengibaran simbol, logo hingga bendera tertentu yang dilarang oleh undang-undang.
Advertisement
Razia
Sementara itu, untuk mengantisipasi kerusuhan pasca pertandingan, Kodim sudah membentuk PAM Dalam (pengamanan dalam) dan PAM Luar di wilayah Jayapura.
Kemudian untuk moratorium minuman keras, Kodim Jayapura mengerakkan Babinsa bersama Polri untuk teru smelakukan operasi dan patroli secara berkala merazia toko-toko dan warung di jalan-jalan sekitar Kota dan Kabupaten Jayapura maupun Keerom yang masih menjual minuman keras.
Selanjutnya Faisal menegaskan terkait ancaman gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dipastikan gerombolan itu sudah terlokalisir di daerah tertentu khususnya di pegunungan. Pihaknya menjamin klaster PON Jayapura aman dari gangguan kelompok separatis tersebut.