Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Cermati Evergrande dan Data Ekonomi China

Bursa saham Asia bervariasi pada awal pekan ini seiring menanti rillis data ekonomi China dan perkembangan Evergrande.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Sep 2021, 08:32 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin pagi (27/9/2021). Data ekonomi China aseperti data keuntungan industri China pada Agustus 2021 akan rilis.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 naik 0,36 persen, dan indeks Topix menanjak 0,57 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,12 persen. Indeks Australia ASX 200 mendaki 0,17 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Senin pekan ini.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang sedikit berubah.  Data ekonomi seperti data keuntungan industri China pada Agustus 2021 akan dirilis pada Senin pagi.

Investor juga akan mencermati perkembangan situasi Evergrande seiring pelaku pasar melihat perseroan diam saja seiring bunga obligasi dolar AS senilai USD 83 juta atau Rp 1,18 triliun (asumsi kurs Rp 14.255 per dolar AS) pada Kamis pekan lalu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Minyak Menguat

Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Di sisi lain, proyeksi awal pada Minggu, 26 September 2021 menunjukkan hasil tajam dalam pemilihan di Jerman untuk mencari pengganti Angela Merkel. Euro berada di kisaran USD 1,172.

Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak berjangka Brent naik 1,09 persen menjadi USD 78,94 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat (AS) mendaki 1,23 persen menjadi USD 74,89 per barel.

Indeks dolar AS berada di posisi 93,27 dari periode sebelumnya 93,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 110,75 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya