Liputan6.com, Jakarta Kasus dugaan penipuan berkedok penerimaan CPNS lewat jalur prestasi yang menyeret anak Nia Daniaty, dikomentari Farhat Abbas. Korban diduga lebih dari 200 orang dengan kerugian tak kurang dari 9,7 miliar rupiah.
“Jadi sebenarnya kasus yang sangat memalukan menurut saya. Tapi sebagai seorang mantan suami dan pernah jadi ayah anak ini, saya turut prihatin dan berdoa semoga masalah ini cepat terselesaikan,” katanya.
Baca Juga
Advertisement
Diwawancara awak media, Farhat Abbas mendoakan kasus dugaan penipuan ini segera menemukan titik terang. Ia mengaku, sejak cerai hubungannya dengan pelantun “Gelas-Gelas Kaca,” tak sehangat dulu.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hadapi Saja
Melansir dari video interviu di kanal YouTube Cumicumi, Minggu (26/9/2021), Farhat Abbas mengirim pesan khusus kepada Olivia Nathania, agar berani menghadapi kasus ini.
“Hadapi saja, bongkar saja semua yang membayar itu biar sama-sama dihukum saja. Biar sama-sama merasakan bahwa orang yang bekerja sama dengan itikad tidak baik itu adalah sama-sama juga akan dihukum,” cetus Farhat Abbas.
Advertisement
Kalian Dirugikan
“Boleh saat ini kalian mengatakan kalian dirugikan, tapi seandainya kalian berhasil lolos dengan cara-cara yang tidak benar, menyuap, berarti kalian merugikan negara. Dan itu merupakan kejahatan tindak pidana korupsi. Catat, ya,” imbuhnya.
Farhat Abbas tampaknya tahu, ini bukan kali pertama Olivia Nathania bersinggungan dengan hukum. Karenanya ia melayangkan simpati kepada Nia Daniaty yang terdampak masalah putrinya.
Kasihan Melihat Nia
“Ya saya kasihan melihat Nia, kasihan melihat anaknya, karena mereka mengungsi, sembunyi,” pengacara kelahiran Tembilahan, 22 Juni 1976 itu membeberkan.
Diberitakan sebelumnya, Agustin, yang mengaku salah satu korban penipuan buka suara. Didampingi pengacara, Odie Hudianto, ia menyebut korban dipungut biaya bervariasi.
Advertisement
Pria Bernama Eki
Agustin telah menyetor uang 30 juta rupiah. Tak hanya itu, ia memperdengarkan rekaman suara pria bernama Eki yang diduga diminta Olivia Nathania mengaku sebagai pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
“Nama saya Eki. Saya diminta oleh Mbak Oi (Olivia Nathania -red) untuk menjadi orang bernama Budi yang bekerja di BKD. Saya tidak mengerti apa-apa akan hal ini dikarenakan disuruh untuk melakukan hal ini dengan alasan tidak ada sangkut paut dengan penipuan,” urai Eki.