Liputan6.com, Jakarta Miliarder Walter Scott, sahabat sekaligus rekan kerja Warren Buffett meninggal dunia pada usia 90 tahun pada 24 September 2021.
Informasi ini dibagikan Suzanne and Walter Scott Foundation mengumumkan bahwa Scott meninggal tanpa mengungkapkan penyebab kematiannya.
Advertisement
“Dengan sangat sedih kami mengakui meninggalnya pendiri kami, Walter Scott, Jr. Kami diberkati telah mengenal dan belajar dari Walter saat kami melanjutkan warisan filantropisnya," menurut pernyataan di situs web Yayasan, seperti mengutip Bloomberg, Senin (27/9/2021).
Dia merupakan mantan eksekutif perusahaan konstruksi Peter Kiewit Sons Inc. Sahabat miliarder Warren Buffett ini juga dikenal seorang yang dermawan.
Selama ini, Scott menjabat sebagai dewan konglomerat Berkshire Hathaway Buffett sejak 1988 hingga dirinya tutup usia.
Dia menggunakan uang yang dihasilkan dari industri konstruksi, telekomunikasi dan energi bagi kebutuhan masyarakat.
Seperti kebun binatang dan kampus lokal Universitas Nebraska, yang dinamai menurut namanya.
“Anda harus memberikan sesuatu kembali kepada komunitas yang akan memungkinkan orang-orang di masa depan mendapatkan pendidikan yang lebih baik, kesempatan yang lebih baik, awal yang lebih baik dalam hidup,” kata Scott saat wawancara kepada Horatio Alger Association of Distinguished American, pada 1997.
“Di mana pun kita berada saat ini sebagai masyarakat dibangun di atas pengalaman masa lalu orang-orang dan apa yang mereka lakukan untuk menciptakan dunia yang lebih baik,” jelas dia.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, Scott memiliki kekayaan bersih lebih dari USD 6 miliar. Ia sudah pernah menjadi direktur berbagai organisasi amal dan pendidikan.
Kemudian menjabat sebagai ketua dewan Masyarakat Zoologi Omaha, Yayasan Kebun Binatang Omaha, Museum Seni Joslyn, dan berbagai yayasan lainnya.
Mengabdi pada Perusahaan
Selama hidupnya, Scott sudah mengalami dan merasakan resesi ekonomi dunia. Dia lahir di Omaha pada 1931.
Dia tumbuh dan kerap bekerja di pertanian dan peternakan selama musim panas. Kemudian harus menabung untuk kuliah.
Hingga akhirnya dia mengambil pekerjaan sebagai pesuruh untuk Peter Kiewit Sons' Co., sebuah perusahaan konstruksi.
Seluruh hidupnya diabadikan dengan bekerja di perusahaan konstruksi Peter Kiewit Sons’ Inc ini. Terlibat dalam pembangunan dan proyek-proyek yang sudah mendunia.
Dalam perjalanan karirnya, dia mampu mencapai jabatan dari awalanya hanya sebagai pengawas proyek konstruksi di California dan New York hingga menjadi wakil presiden eksekutif pada 1965.
Ketika pemilik perusahaan konstruksi global tersebut meninggal, Scott langsung menggantikan posisi tersebut sebagai ketua dan CEO hingga 1988.
Tak hanya itu, jabatan lainnya yang dipegangnya adalah ketua spin-off Kiewet. Spin-off adalah sebuah keputusan secara hukum yang dilakukan perusahaan jenis perseroan terbatas (PT) dengan memisahkan usaha secara parsial untuk beralih menjadi dua perseroan atau lebih.
Hal tersebut membuatnya mengembangkan dan memperluas perusahaan hingga memiliki berbagai cabang dan membuatnya mencapai status sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Advertisement
Ketika Berbagi Menjadi Sebuah Hobi
Kekayaan yang dikumpulkan selama menduduki jabatan sebagai CEO menjadikannya seorang dermawan.
Scott dan mendiang istrinya Suzanne memberikan sejumlah uang kepada Universitas Nebraska di Omaha, Pusat Medis Universitas Nebraska dan Universitas Negeri Colorado,
Kemudian, bantuan dan donasi juga dilakukan menghasilkan rumah sakit kanker yaitu Menara Penelitian Kanker Suzanne dan Walter Scott di Pusat Kanker Fred dan Pamela Buffett UNMC.
Selain membantu tenaga medis, dunia kesenian seperti pameran pada museum juga diberikan donasi untuk mengapresiasi karya-karya orang Skotlandia.
Menjadi wajar hal tersebut dilakukan karena Scott merupakan penyuka kebun binatang Omaha. Hal tersebut membuat kebun binatang tersebut membuat akuarium besar yang menggunakan namanya dan sang istri.
"Pada akhirnya, hampir semuanya akan masuk ke yayasan, dengan harapan itu akan bermanfaat bagi kampung halaman saya untuk banyak generasi yang akan datang." jelas Scott kepada World-Herald.
Reporter: Caroline Saskia