Liputan6.com, Jakarta Pedagang Pasar Tanah Abang membeberkan kendala penerapan aplikasi PeduliLindungi di lingkungan pasar rakyat. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sebelumnya mengatakan akan menguji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi tersebut di beberapa lokasi pasar rakyat.
Pengelola Pasar Tanah Abang, Herry Supriatna mengaku akan mendukung keputusan masyarakat, namun ia juga menjabarkan beberapa kendala yang jadi tantangannya.
Advertisement
"Pada dasarnya kami pengelola Pasar di Tanah Abang menyambut baik rencana penerapan aplikasi / barcode peduli lindungi di Pasar Rakyat," katanya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (26/9/2021).
Ia mengatakan, salah satu yang jadi kendala adalah banyak pintu masuk yang ada di Pasar Tanah Abang. Dengan begitu, penerapan aplikasi PeduliLindungi dikhawatirkan tak bisa efektif.
Bahkan, jika tetap diterapkan, diperlukan banyak personil untuk pengawasan. Itu artinya, akan membutuhkan biaya yang banyak pula.
"Pasti ada penambahan biaya karena butuh personil tambahan, tapi yang paling krusial adalah pengunjung yang semakin menurun karena kesulitan untuk masuk ke pasar," katanya.
Selain banyaknya pintu masuk, dia juga mengkhawatirkan keberadaan jembatan penyambung antara satu pasar dan yang lainnya.
Tak Menunjang
Lebih lanjut, Herry menuturkan masih banyak pedagang hingga pengunjung yang belum memiliki smartphone yang menunjang penerapan aplikasi PeduliLindungi. Sehingga ini akan menghambat penerapan tersebut.
"Masih banyak pengunjung, porter dan pedagang yang tidak menggunakan smartphone yang menunjang," katanya.
Ia juga menekankan pada aspek sosialisasi pemakaian aplikasi ini yang belum masif ke seluruh lapisan masyarakat.
"Fasilitas wifi yg belum menunjang di seluruh gedung pasar yg ada," tutupnya.
Advertisement