SBY: Hukum Bisa Dibeli, Tapi Tidak Keadilan

SBY menyatakan uang bisa membeli banyak hal termasuk hukum, namun uang tidak bisa membeli keadilan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 27 Sep 2021, 12:34 WIB
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato pada malam kontemplasi di Puri Cikeas Bogor, Senin (9/9/2019). Pada pidatonya di tengah-tengah bangsa Indonesia yang majemuk ini, menurut SBY, kasih sayang adalah sebuah harga mati. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung soal hukum yang bisa dibeli. Lewat akun Twitter @SBYudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyatakan uang bisa membeli banyak hal termasuk hukum, namun uang tidak bisa membeli keadilan.

Money can buy many things, but not everything. Mungkin hukum bisa dibeli, tapi tidak untuk keadilan,” twit SBY pada Senin (27/9/2021).

Masih dalam twitnya, SBY mengaku masih percaya dengan penegak hukum Indonesia.

“Sungguhpun saya masih percaya pada integritas para penegak hukum, berjuanglah agar hukum tidak berjarak dengan keadilan,” katanya.

Tidak ada pernyataan lanjutan apa dan kepada siapa cuitan SBY itu ditujukan. Namun,diketahui saat ini Partai Demokrat sedang berkonflik dengan Kubu Moeldoko.


Konflik dengan Kubu Moeldoko

Yusril Ihza Mahendra diketahui menjadi advokat dari empat eks kader PD untuk mengajukan gugatan uji formil dan materiil AD/ART Partai Demokrat ke MA.

Dalam keterangannya, Yusril menyatakan Mahkamah Partai tidak berwenang menguji AD/ART, begitu juga Pengadilan Negeri yang berwenang mengadili perselisihan internal parpol yang tidak dapat diselesaikan oleh Mahkamah Partai, tidak berwenang menguji AD/ART.

Yusril menyebut Pengadilan TUN juga tidak berwenang mengadili hal itu karena kewenangannya hanya untuk mengadili sengketa atas putusan tata usaha negara. Oleh karena itu ia setuju untuk membawa uji materil tersebut ke MA.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya