Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 7,67 triliun untuk mendukung pemulihan ekonomi di sektor pariwisata. Dana tersebut digunakan untuk mendukung pembangunan eco pariwisata dan pelatihan SDM pariwisata.
"Tahun ini pemerintah alokasikan dana RP 7,67 triliun untuk mendukung pembangunan ekowisata dan pelatihan SDM pariwisata," kata Airlangga dalam Rakornas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (27/9/2021).
Advertisement
Selain itu pemerintah juga memberikan dukungan dalam beberapa program. Diantaranya program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Sertifikasi CHSE, dukungan kegiatan perfilman Indonesia, akomodasi hotel untuk tenaga kesehatan dan bantuan perlindungan sosial untuk sektor pariwisata.
Pemerintah juga telah merilis program CHSE di Bintan beberapa waktu lalu sebagai bagian dari program Indonesia Care. Program ini diharapkan bisa mendorong kesiapan sektor pariwisata untuk kembali beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan prinsip-prinsip kebersihan, keselamatan pengunjung dan keberlanjutan.
"Program edu care ini bisa dijalankan beriringan dengan program lain yang tentunya ditindaklanjuti dengan kerjasama antar kementerian, penerapan prokes di destinasi wisata sampai dibukanya jalur penerbangan internasional," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bantuan Insentif Pariwisata
Tak hanya itu, kata Airlangga, Pemerintah meluncurkan program pendaftaran untuk para pelaku usaha sektor ekonomi kreatif agar bisa mendapatkan insentif dari pemerintah. Pada program tahunan Bantuan Insentif Pariwisata (BIP), pemerintah meningkatkan anggarannya menjadi Rp 60 miliar.
"Pemerintah meningkatkan anggaran BIP menjadi Rp 60 miliar. Ini 3 kali dari anggaran tahun 2020," kata dia.
Program ini sudah ada sejak tahun 2017. Sasaran dalam program ini untuk 7 sub sektor ekonomi kreatif yakni aplikasi, game developer, kriya, kuliner, fesyen dan sektor pariwisata.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement