Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan memastikan penonton gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021 yang masuk harus menjalani skrining. Upaya tersebut demi mencegah penularan virus Corona maupun terjadinya klaster COVID-19.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, koordinasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi atau alat skrining lain dengan berbagai pihak terkait penyelenggara PON XX Papua dilakukan.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk protokol kesehatan (prokes), kami sudah bekerja sama dengan Satgas Penanganan COVID-19 di sana. Ya, kerja sama juga dengan Dinas Kesehatan Papua serta panitia penyelenggara PON XX," terang Budi Gunadi Sadikin saat Rapat Tingkat Menteri Penyelenggaraan PON XX Tahun 2021 pada Senin, 27 September 2021.
"Prokesnya, bagaimana penggunaan PeduliLindungi ataupun alat skrining lainnya yang bisa bersifat manual digunakan. Ini untuk memastikan agar penonton yang masuk secara kesehatan (skrining) aman dan tidak menularkan atau membuat klaster baru di acara PON."
Pemerintah, KONI Pusat, dan PB PON sudah mengantisipasi kehadiran penonton. Untuk upacara pembukaan disarankan maksimum kehadiran 25 persen, terdiri dari undangan, petugas, atlet, termasuk penonton atau dari 40.000, sekitar 10.000 orang yang disarankan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Antisipasi Kerumunan Saat PON XX Papua
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menekankan, dari sisi protokol kesehatan, harus ada antisipasi terhadap terjadinya kerumunan penonton PON XX Papua.
"Dari aspek keamanan, perlu diantisipasi terjadinya kerumunan penonton, khususnya pada saat pembukaan dan saat pertandingan, terutama yang melibatkan tim dari tuan rumah," katanya.
"Di samping itu, perlu dilakukan juga pengamanan infrastruktur dan pengamanan konten informasi."
Penyelenggaraan PON XX Papua dilakukan upaya sinkronisasi aturan instruksi terkait keputusan bahwa perbandingan dapat dihadiri oleh 25 persen penonton dari kapasitas venue (tempat pertandingan) dan harus sudah mendapatkan vaksinasi tahap kedua.
"Saat kini, Kemenkes bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Polri dan TNI sedang melakukan percepatan pelaksanaan jangkauan vaksinasi dengan target di atas 70 persen pada akhir bulan September 2021 di klaster atau di lokasi-lokasi, yang mana event PON dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) diselenggarakan," jelas Muhadjir.
Advertisement