Liputan6.com, Tokyo - Bandara Narita di sebelah timur Tokyo tutup sekitar 12 menit dan lima penerbangan ditunda hingga 15 menit pada 24 September, setelah kura-kura terlihat berjalan di landasan.
Sekitar pukul 11.35 waktu Jepang, pilot penerbangan yang akan lepas landas dari landasan pacu sepanjang 4.000 m memberi tahu kontrol pesawat tentang keberadaan hewan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Guna keselamatan penerbangan dan melakukan pemeriksaan, Bandara Narita menutup landasan pacu selama 12 menit dan membawa kura-kura ke tempat yang aman.
Menurut kantor Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Bandara Narita, di antara lima pesawat yang tertunda adalah pesawat All Nippon Airways (ANA) dengan corak kura-kura, seperti dikutip dari Mainichi, Senin (27/09/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kura-kura Sebagai Tanda Keberuntungan
Administrator bandara mengatakan kura-kura itu panjangnya sekitar 30 cm, dan beratnya 2,1 kg. Pekerja dari perusahaan afiliasi menyelamatkan reptil dari bagian tengah landasan menggunakan jaring. Dilaporkan kemungkinan kura-kura itu menghuni kolam retensi bandara sekitar 100 m jauhnya.
Meskipun terkadang ada kasus kucing, anjing rakun, kelinci, dan hewan lain memasuki landasan pacu, kemunculan kura-kura sangat jarang terjadi. Bandara Narita bermaksud untuk memastikan jenis kura-kura itu, dan menyelidiki tanggapan apa yang harus diambil.
Airbus A380 bertema kura-kura ANA dimaksudkan untuk digunakan hanya dalam perjalanan ke Hawaii dan sebaliknya.
Namun, penerbangan regulernya telah dibatalkan karena pandemi COVID-19. Pada hari kemunculan kura-kura, pesawat tersebut akan memulai perjalanan pertamanya ke Naha, ibu kota prefektur Okinawa paling selatan Jepang, sebagai bagian dari tur khusus.
“Di Hawaii, kura-kura dianggap membawa keberuntungan, dan kami berharap kura-kura yang datang untuk melihat penerbangan ini menandakan masa depan yang cerah,” kata seorang maskapai, dalam sebuah penyataan.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement