Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyoroti rencana uji coba aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat.
Menurut dia, tak semua pedagang maupun pembeli mempunyai smartphone atau ponsel pintar.
Advertisement
"Pemerintah harus mencarikan solusi bagi pedagang maupun pengunjung yang belum mengakses ponsel pintar mengingat sampai saat ini tidak semua pedagang maupun pengunjung pasar yang menggunakan ponsel pintar," kata dia lewat pesan singkat, Selasa (27/9/2021).
Politikus PKS ini juga merasa heran lantaran pasar rakyat baru diterapkan, padahal mirip kegiatannya di mal, seperti ada penjual, pembeli, transaksi jual beli dan kerumunan orang.
"Seharusnya sejak awal pemerintah mengantisipasi hal ini, aneh rasanya jika mal diwajibkan pakai aplikasi PeduliLindungi sementara pasar rakyat tidak," kata Netty.
Dia juga mengingatkan, bahwa aplikasi PeduliLindungi sebagai alat tracking masih memiliki kekurangan dan harus segera diperbaiki.
"Nah persoalan-persoalan ini yang mensurut saya harus dijawab oleh pemerintah. Jadi jangan hanya buat kebijakan yang menyisakan masalah baru," kata Netty.
Uji Coba Pemerintah
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi akan melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan melalui aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat.
Hal ini dilakukan guna memastikan pasar rakyat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung dari penularan Covid-19 sehingga dapat menggerakkan aktivitas perekonomian.
"Ada beberapapasar rakyat yang akan diuji coba dengan memperhatikan tingkat vaksinasi pedagang dan pengelola pasar rakyat," ujar Mendag dikutip dari Antara, Sabtu (25/9/2021).
Hal itu disampaikan Mendag saat meninjau Pasar Badung, Denpasar, Bali pada hari ini, Sabtu (25/9/2021). Peninjauan didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana, dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Lutfi melanjutkan, terdapat beberapa pertimbangan pelaksanaan uji coba implementasi aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat. Di antaranya, pedagang dan pengelola pasar rakyat sudah tervaksin 100 persen.
Selain itu, pasar rakyat telah menerapkan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Kemendag.
Pada pasar rakyat juga memiliki akses pintu masuk dan keluar yang dapat dikontrol pengelola, serta memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam penerapan protokol kesehatan dan menyediakan sumber daya manusia dalam penerapan aplikasi PeduliLindungi.
"SOP PeduliLindungi sangat penting agar dapat berdampingan dengan Covid-19 karena pandemi ini tidak akan cepat selesai dan kegiatan ekonomi dapat berjalan kembali," ucap Mendag.
Berdasarkan usulan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), implementasi aplikasi PeduliLindungi akan diuji coba di enam pasar yaitu Pasar Mayestik (Jakarta), Pasar Blok M (Jakarta), Pasar Baltos (Kota Bandung), Pasar Modern BSD (Kota Tangerang Selatan), Pasar Modern 8 Alam Sutera (Kota Tangerang), dan Pasar Wonodri (Kota Semarang).
Keenam pasar tersebut telah mendapat QR Code dari Kementerian Kesehatan.
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement