Luhut: Testing Harian Covid-19 Capai 170 Ribu Orang, Positivity Rate 1 Persen

Pemerintah saat ini telah melakukan angka testing harian Covid-19 untuk sekitar 170 ribu orang per hari.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 27 Sep 2021, 18:56 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengabarkan, pemerintah saat ini telah melakukan angka testing harian Covid-19 untuk sekitar 170 ribu orang per hari.

Informasi tersebut sekaligus membantah asumsi bahwa angka testing harian masih berkutat pada kisaran 30 ribu orang per hari.

"Jadi kalau ada orang berkomentar yang di-testing itu cuman 30 ribu, sekarang yang di-testing itu rata-rata 170 ribu per hari. Saya ulangi, 170 ribuan per hari. Jadi angka itu cukup oke walaupun kami target sebenernya lebih dari itu," kata Luhut dalam sesi teleconference, Senin (27/9/2021).

Luhut mengklaim, angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 (positivity rate) pun mengalami penurunan hingga di bawah level 1 persen selama 7 hari terakhir.

"Positivity rate sudah di bawah 2 persen, malah sudah 1 persen dalam 7 hari. Jadi kami hitung per 7 hari, itu angkanya juga membaik," ujar dia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Kasus Konfirmasi Positif

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers evaluasi perpanjangan PPKM level.

Berdasarkan data per 26 September 2021 yang dikeluarkan BNPB, kasus konfirmasi positif Covid-19 selama 7 hari terakhir berada di angka 1 persen dari total 1,190 juta orang yang melakukan testing, baik melalui PCR maupun antigen.

Angka itu terus mengalami penurunan dari 2 persen per 12-18 September (total tes untuk 1,133 juta orang), dan 4 persen pada 5-11 September (total tes untuk 947 ribu orang).

Jadi kombinasi testing dengan PeduliLindungi, vaksin, dengan jaga jarak, saya kira itu alat kita untuk menghindari kalau ada gelombang serangan berikutnya," ungkap Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya