Liputan6.com, Jakarta - Akun media sosial (medos) sejumlah pegawai nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga diretas orang tak dikenal. Peretasan terjadi pada akun WhatsApp dan Telegram.
Peretasan terjadi usai Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demo menolak pemecatan pegawai KPK.
Advertisement
"Diambil nomornya sama orang yang enggak dikenal," ujar penyidik nonaktif KPK, Ronald Paul Sinyal di Gedung ACLC KPK, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021).
Beberapa pegawai nonaktif KPK yang mengalami peretasan di antaranya yakni Christie Afriani, A Damanik, Rieswin Rachwell, Harun Al Rasyid, Waldi Gagantika, Qurotul Aini, Tri Artining Putri, serta Nita Adi Pangestuti.
"Peretasan terjadi dalam rentang waktu yang bersamaan saat mereka mengikuti agenda kantor darurat pemberantasan korupsi, atau sesaat setelah mahasiswa selesai melaksanakan aksi demonstrasi," kata dia.
BEM SI Tolak Pemecatan Pegawai KPK
Diketahui, BEM SI menggelar aksi menolak pemecatan pegawai KPK pada hari ini, Senin (27/9/2021). Sebanyak 57 pegawai akan dipecat pada 30 September 2021, atau tiga hari lagi.
Aksi berjalan lancar sejak pukul 14.00 WIB. Mereka membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 15.30 WIB.
Advertisement