Liputan6.com, Cilacap - Sebanyak 72 siswa dan satu guru di SMA Negeri 2 Cilacap, Jawa Tengah, positif Covid-19.
Sebelumnya siswa dan guru menjalai tes swab sebelum kunjungan Presiden Jokowi ke SMA di Cilacap tersebut untuk meninjau vaksinasi di tingkat pelajar akhir pekan lalu.
Dari 250 yang dites swab, sebanyak 72 siswa di antaranya positif Covid-19. Ada pula satu guru yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
“Intinya itu pas mau kunjungan presiden, itu dilakukan tes swab terhadap anak didik. SMA ya, SMA 2. Dari 250 yang diswab 72 di antaranya positif, guru satu. Itu dalam rangka, swab itu dilaksanakan saat akan ada kunjungan Pak Presiden," katanya, Senin malam(27/9/2021).
Meski ada kasus Covid-19 di SMA Negeri 2 Cilacap, namun presiden tetap mengunjungi SMA tersebut dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Saat itu, siswa dan guru yang terkonfirmasi Covid-19 sudah diisolasi dan tidak mengikuti vaksinasi Covid-19 massal untuk pelajar di SMA tersebut.
'Tidak batal. Yang positif juga tidak divaksin," ucap dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Isolasi Terpusat dan Mandiri
Saat ini, kata Wijaya, siswa yang terkonfirmasi Covid-19 menjalani isolasi terpusat dan mandiri. Pasalnya, mereka adalah pasien orang tanpa gejala (OTG).
Hingga Senin malam tercatat sebanyak 35 siswa menjalani isolasi terpusat di Gedung Diklat Cilacap.
"Jadi itu klaster pendidikan. Itu di SMA Negeri 2 Cilacap. Ya diisolasi terpusat dan isolasi mandiri, karena mereka itu kan OTG. Yang terpusat saat ini 35 orang,” dia mengungkapkan.
M Wijaya menambahkan, meski terjadi lonjakan kasus Covid-19 dengan kemunculan klaster pendidikan ini, status Cilacap tetap berada di level 3.
Dia juga berujar, hingga saat ini belum dibicarakan apakah uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang baru dimulai pekan lalu akan dihentikan.
Saat ini, koordinasi lintas sektoral terus dilakukan untuk mengantisipasi kembali munculnya klaster pendidikan di tempat lainnya.
"Koordinasi lintas sektoral setiap saat kita lakukan. Belum ada perubahan kebijakan Pemda," dia mengungkapkan.
Advertisement