Evaluasi Lengkap PPKM di Luar Jawa - Bali, Tak Ada Provinsi yang Masuk Level 4

Pemerintah melakukan evaluasi PPKM pada Senin (28/9/2021). Penerapan PPKM di berbagai level dan wilayah dilaksanakan demi menghambat laju penyebaran virus Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2021, 20:06 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga menjelaskan hasil evaluasi PPKM yang dilakukan pemerintah pada Senin (28/9/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengumumkan hasil evaluasi PPKM yang dijalankan di Indonesia untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Positivity rate menurun secara signifikan sejak akhir Juli dan rata-rata mingguan yang tercatat 1,44 persen, sedangkan per 26 September 2021 kemarin di angka 1,18 persen.

Tren kasus tersebut sudah dikonfirmasi per 100 ribu penduduk setiap minggu dan mengalami penurunan di 27 provinsi Indonesia. Hanya saja, masih ada 1 provinsi yang berada pada PPKM level 3 yakni wilayah Kalimantan Utara, untuk level 2 di Kalimantan Timur dan Bangka Belitung. Sementara itu, untuk provinsi lainnya, yaitu sebanyak 24 provinsi sudah masuk dalam kategori level 1.

Menurut Our World in Data, nilai RT dari Indonesia tercatat sebesar 1,35 per 1 Juli 2021, lalu mengalami perubahan pada 21 September 2021 yang menjadi 0,62. Nilai ini lebih rendah dibandingkan Singapura dan Malaysia, masing-masing berada pada nilai 1,71 dan 0,92.

“Laju penyebaran COVID-19 di Indonesia semakin terkendali, seluruh reproduction number (RT) di provinsi telah berada di bawah 1 persen,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seperti ditulis Selasa (28/9/2021).

Meskipun demikian, masih ada lima provinsi yang berada pada nilai RT tertinggi, seperti Maluku 0,88, Gorontalo 0,86, Jateng 0,82, DKI Jakarta 0,82 dan Banten 0,79. Melalui penilaian RT, pemerintah dapat memantau dan melihat alur dari laju penyebaran kasus yang terjadi.

Pengendalian dan penerapan PPKM berbagai level di berbagai wilayah dilaksanakan demi menghambat dan menurunkan laju penyebaran virus. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut menekankan tiga hal yang akan menjadi fokus utama dari pemerintah.

Pertama, melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan lebih ketat karena melibatkan banyak siswa dan mahasiswa. Kedua, pengaturan kedatangan, baik pendatang luar negri maupun WNI untuk menjaga ancaman dari varian virus baru. Terakhir, mengejar target vaksinasi.

“Presiden mengingatkan peningkatan mobilitas di lapangan perlu diiringi secara hati-hati dan target vaksinasi yang tetapkan harus dikejar agar tercapai,” tambah Airlangga.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Evaluasi Penerapan PPKM

Warga melintasi spanduk zona merah kawasan RW 04 Kelurahan kalibata, Jakarta, Selasa (9/2/2021). Pemerintah mulai menerapkan PPKM skala mikro mulai 9-22 Februari 2021 untuk provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selanjutnya, paparan data dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) per September 2021, kasus aktif secara nasional adalah 42.769 kasus, terdiri dari 35,75 persen dari Jawa-Bali dan 62,84 persen di luar Jawa-Bali.

Sejak diberlakukannya PPKM di berbagai wilayah, penurunan yang cukup besar terjadi di wilayah Nusa Tenggara sebesar -89,74 persen, Sumatera -89,06 persen, Kalimantan -85,92 persen, Sulawesi 84,10 persen, Maluku-Papua -82,30 persen, dan Jawa-Bali -93,36 persen.

Beberapa provinsi sudah tidak ada lagi yang berada di level 4, tetapi ada lima yang berada pada level 3 yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Aceh, dan Papua. Kemudian, 21 provinsi berada di level 2, dan 1 provinsi berada di level 1 yaitu Lampung.

“Dari 10 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4 di luar Jawa-Bali mengalami penurunan langsung ke level 2 seperti Banjarmasin dan Kutai Kartanegara, 7 kabupaten/kota menurun ke level 3, dan 1 kabupaten/kota yang masih berada di level 4, yaitu Kabupaten Bangka,” papar Airlangga.

 


Pelaksanaan Vaksinasi

Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 untuk disuntikkan kepada pekerja swasta saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksinasi Gotong Royong memfasilitasi badan usaha yang mau membeli vaksin untuk karyawannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk program vaksinasi sendiri, total vaksinasi dosis 1 sudah dilaksanakan ke 87,42  juta penduduk yaitu 42 persen, dosis 2 sebanyak 49,1 juta sebesar 23,58 persen, dan dosis 3 adalah 911 ribu.

Khusus wilayah Banjarbaru, Banjarmasin, Balikpapan, dan Kabupaten Bulungan sudah mencapai angka di atas rata-rata untuk program vaksinasinya yaitu sebesar 41,65 persen per September 2021.

Kemudian, capaian vaksin pada daerah penyelenggara kegiatan olahraga di lima kabupaten/kota khususnya PON terdiri dari 62,4 persen untuk dosis 1 dan 39 persen untuk dosis 2.

“Sementara untuk penyelenggara World Superbike di Mandalika, lima kabupaten/kota di Lombok telah mencapai vaksinasi dosis 1 dengan rata-rata 35,68 persen dan dosis 2 sekitar 13,9 persen,” tutup Airlangga.

Reporter: Caroline Saskia 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya