Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menaikkan target pra-penjualan di 2021 menjadi Rp 4,2 triliun. Sebelumnya di awal tahun, perseroan menargetkan pra-penjualan di angka Rp 3,5 triliun. Kenaikan ini cukup besar karena mencapai 20 persen.
Analis Citigroup Securities Indonesia Felicia Asrinanda Barus menyampaikan, Lippo Karawaci diperkirakan mampu meraih target pra-penjualan tahun 2021 senilai Rp 4,2 triliun.
Advertisement
"Suksesnya peluncuran sejumlah produk hunian meningkatkan keyakinan kami terhadap kinerja Lippo Karawaci," tulisnya seperti dikutip Selasa (28/9/2021).
Pada tanggal 11 September 2021, Lippo Karawaci menggelar peluncuran Cendana Parc North fase 2. Dalam waktu 5 jam, 680 unit produk baru rumah tapak tersebut habis terjual.
Felicia memprediksi penjualan Cendana Parc North fase 2 berkisar kurang lebih Rp 500 miliar, dengan rata-rata harga jual Rp 800 juta per unit.
Karena itu, Lippo Karawaci diperkirakan sudah mencapai pra-penjualan sekitar Rp 3,6 triliun sepanjang tahun berjalan atau 86 persen dari target Rp 4,2 triliun.
"Ekspektasi pra-penjualan Rp4,2 triliun dapat tercapai, karena LPKR menyiapkan tiga peluncuran produk baru lagi sampai akhir tahun 2021," tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Anak Usaha
CEO LPKR John Riady mengatakan Lippo Karawaci masih melihat rumah tapak sebagai pendorong utama kinerja pra-penjualan sampai dengan akhir tahun 2021.
Selain itu, kontribusi kinerja anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek Waterfront Estates mendukung kinerja LPKR.
"Manajemen meyakini dapat mencapai revisi kenaikan target pra-penjualan setahun penuh di 2021 karena didasari oleh ekspektasi keberhasilan peluncuran fase 2 dari Cendana Parc di Lippo Village, penjualan produk apartemen yang siap huni, serta kelanjutan penjualan tanah industri dan properti komersil di Lippo Cikarang" tegas John.
Advertisement