Erick Thohir Ingin 2.000 Pesantren Kebagian Program Pertashop

Program Pertashop digadang-gadang mampu untuk menciptakan banyak enterpreneur-enterpreneur baru di lingkup daerah terutama di pesantren.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Sep 2021, 12:40 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir (kiri) bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan) mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Senin (2/12/2019). Rapat membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan sedikitnya dua ribu pesantren mendapatkan akses program Pertashop. Tujuannya agar bisa membangun ekonomi pesantren secara mandiri.

Jumlah tersebut dikatakan Menteri Erick sebagai bagian dari target 10 ribu Pertashop di seluruh indonesia.

Selain pesantren, ia juga mengajak para pengusaha daerah untuk turut ikut serta dalam program Pertashop.

“Kita harap 1000 atau 2000 pesantren yang ikut, dan pengusaha daerah juga yang tertekan saat ini karena covid juga ikut,” katanya

Menteri Erick menyebut, hingga September ini, telah ada empat pesantren yang berhasil mengakses program pertashop. “Kita kerja sama dengan pesantren yang ekonominya terpuruk supaya mandiri,” katanya.

Selanjutnya, program Pertashop ini digadang-gadang mampu untuk menciptakan banyak enterpreneur-enterpreneur baru di lingkup daerah.

Selain itu, ia juga kembali menekankan bahwa tujuan besarnya adalah adanya keseimbangan ekonomi. ia tak mau dampak covid ini berkelanjutan sehingga terjadi kondisi ekonomi yang tak merata.

“Kita sudah dorong (untuk pengadaan) 10 ribu Pertashop, kita juga ingin mem-push keseimbangan ekonomi, tak mau tentu covid bikin yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin, kita ingin ada keberpihakan,” tuturnya dalam Talkshow BangkitBareng, Selasa (28/9/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Peran Bank Syariah Indonesia

Nasabah menunggu di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Lebih lanjut, ia mengatakan salah satu penyokong dari upaya penyebaran program Pertashop ini tak terlepas dari peran Bank Syariah Mandiri.

Ia mengatakan, BSI adalah penyokong dana yang disinkronisasikan pada Pertashop. Ini, kata dia, sebagai bagian dari pemanfaatan dana yang bermanfaat untuk umat.

“Ini untuk umat, ini sinkronkan dengan salah satunya dengan Pertashop, funding dan pembiayaannya dari sini,” katanya.

Diketahui, BSI menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunia, dengan kepemilikan aset sekitar Rp 208 triliun.

“Alhamdulilah pertama kali kita punya bank syariah yang sangat besar, ini alternatif ekonomi syariah, hasil merger BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah,” katanya.

Dengan lahirnya BSI ini, ia menyebut langkah ini sebagai pembuktian bahwa Himpunan Bank Negara (Himbara) mampu untuk masuk bersaing di pasar bebas yang besar dan terbuka di bidang perbankan.

Ia berharap, kedepannya BSI ini mampu menjadi salah satu bank syariah yang masuk dalam persaingan global.

“Kita dorong BSI ini jadi pemain global apakah lewat sukuk dan lain-lain,” katanya.

Ia menekankan, hal ini adalah salah satu bukti keberhasilan dari transformasi yang dilakukan di tubuh BUMN. Dimana penggabungan bank syariah pelat merah mampu membawa benefit yang baik bagi keberlangsungan ekonomi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya