Tunggu Penambahan Fasilitas Tes PCR, Menhub Ingin Penumpang Luar Negeri di Bandara Soetta Dibatasi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta fasilitas tes PCR di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta untuk ditambah.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Sep 2021, 20:30 WIB
Siasati antrian yang mengular dalam periode Natal dan Tahun Baru 2021, PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, menambah fasilitas kesehatan baik itu lokasi Rapid Antigen dan Swab Test atau PCR.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta fasilitas tes PCR di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta untuk ditambah. Pasalnya, bandara Soetta tersebut adalah salah satu pintu masuk internasional

Hal ini disampaikan kepada PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara saat meninjau terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (28/9/2021).

Tujuan peninjauan Menhub Budi tersebut untuk memastikan penanganan penumpang kedatangan internasional telah dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan ketentuan yang berlaku, dalam rangka mengantisipasi dan mencegah masuknya varian baru Covid-19 dari luar negeri melalui simpul transportasi bandara.

“Penambahan fasilitas PCR ini perlu dilakukan untuk mempersingkat waktu tunggu para penumpang yang tiba di Soekarno-Hatta dalam menjalani pemeriksaan kesehatan di sini,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/9/2021).

Informasi, saat ini kapasitas tes PCR di Bandara Soekarno Hatta baru dapat memeriksa sebanyak 200 penumpang per jam. Dengan adanya penambahan fasilitas tes PCR diharapkan bisa memeriksa hingga sebanyak 700 penumpang lebih per jamnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pembatasan Sementara

Terkait PPKM Darurat, para calon penumpang yang hendak terbang ke Jawa, Bali, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, dari Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) harus memiliki kartu vaksin minimal 1 kali, dan hasil swab Polymerase Chain Response (PCR)

Selain terkait fasilitas kesehatan, Menhub Budi menginginkan dilakukannya pembatasan sementara penumpang kedatangan internasional, sambil menunggu penambahan fasilitas tes PCR dilakukan. Tujuannya untuk mencegah terjadinya kepadatan penumpang di terminal kedatangan internasional.

Kemudian, ia juga meminta adanya integrasi data penumpang pesawat untuk memperlancar proses pemeriksaan kesehatan di kedatangan Internasional.

“Saya telah menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk melakukan integrasi data dengan pemegang Air Operator Certificate/AOC (maskapai). Agar mempersingkat waktu karena penumpang tidak perlu mengisi dokumen lagi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan,” ungkap Menhub.

Menhub Budi mengapresiasi seluruh stakeholder penerbangan yang telah berkolaborasi dan bersinergi dengan baik dalam upaya mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 melalui simpul-simpul transportasi sebagaimana arahan bapak Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Dirut AP II Muhammad Awaluddin mengatakan tengah menyiapkan laboratorium tes yang siap dalam waktu dua pekan ke depan.

Diketahui, laboratorium tes disiapkan di Bandara Soekarno-Hatta adalah laboratorium tes berstandar Biosafety Level 2 (BSL 2) sehingga pelaksanaan tes PCR bagi penumpang internasional yang baru mendarat di Terminal 3 dapat dilakukan lebih masif dengan hasil tes diketahui hanya dalam waktu 1 jam. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya