Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bogor terus menurun sejak sebulan terakhir. Rasio keterisian tempat tidur terpakai atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 pun hanya 6,1 persen.
Tak hanya itu, capaian vaksinasi di Kota Bogor untuk suntikan dosis pertama hampir mencapai 80 persen sasaran.
Advertisement
Meski beberapa indikator kesehatan masyarakat jauh lebih baik dibanding sebelumnya, ditambah capaian vaksinasi tinggi, namun Kota Bogor masih masuk dalam peta zona risiko oranye penyebaran virus corona.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bogor Bima Arya juga mengaku heran dengan kebijakan Satgas Covid-19. Menurutnya, penilaian zonasi risiko di wilayah aglomerasi disamaratakan. Kota Bogor masuk wilayah aglomerasi dengan Jakarta, Kabupaten Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Indikator untuk penurunan level ini dimasukan ke konteks aglomerasi. Dipukul rata semua. Termasuk vaksinasi, selama vaksinasi di Kabupaten Bogor masih dibawah 50 persen, kita ga akan turun level," kata Bima, Selasa (28/9/2021).
Terkait hali ini, Bima mengaku sudah berulang kali meminta kepada Satgas Covid-19 untuk mengkaji penentuan zonasi risiko di wilayah aglomerasi. Karena menghambat laju pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.
"Ini menurut saya yang harus dikaji. Saya suarakan ini berkali-kali. Harusnya tidak seperti itu," ujar Bima.
Hambat Perekonomian
Menurutnya, kondisi ini tentu menghambat perekonomian masyarakat Kota Bogor. Sebab, masih ada beberapa sektor usaha yang masih belum diizinkan beroperasi sejak awal Mei lalu hingga sekarang.
"Itu persoalannya, aglomerasi dipukul rata semua. Padahal BOR sangat landai sekali. Sebetulnya kalau situasi tetap terjaga dan tidak ada varian baru, maka bisa pulih lah," kata dia.
Meski begitu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor tentunya tetap akan mempertahankan situasi ini dengan sebaik-baiknya. Tetapi, ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak lengah dan tetap disiplin protokol kesehatan.
"Ini situasi yang harus kita jaga supaya tidak terjadi ledakan kasus lagi," pungkasnya.
Advertisement