Liputan6.com, Palu - Gairah terhadap kendaraan listrik di Indonesia tidak hanya terjadi di wilayah Pulau Jawa saja, tetapi, wilayah di Indonesia Timur juga mulai tertarik dengan keberadaan mobil listrik dan motor listrik.
Untuk memberikan layanan kepada pengguna kendaraan listrik tersebut, kini PT PLN (Persero) resmi memperluas jangkauan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terbarunya di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Advertisement
Stasiun pengecasan kendaraan listrik ini didirikan di Kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu. Dengan adanya SPKLU tersebut diharapkan dapat mendukung ekosistem baru dari masyarakat yang tertarik dengan kendaraan listrik serta dapat mewujudkan Electrifying Lifestyle.
Dalam keterangan resminya, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda, menjelaskan kehadiran SPKLU ini tidak hanya untuk konsumen, tetapi keberadaan SPKLU ini juga akan membuka peluang listrik baru bagi pengusaha setempat.
"Hadirnya SPKLU ini dapat membuka peluang pasar baru bagi masyarakat dan pengusaha penyedia kendaraan listrik serta mendukung terwujudnya Electrifying Lifestyle yang hemat energi dan ramah lingkungan," jelas Syamsul Huda, dalam keterangan resminya.
Sejalan dengan visi dari pemerintah terhadap perluasan infrastruktur ini, PLN, juga terus berkomitmen untuk menambah titik SPKLU di beberapa lokasi lainnya. Rencananya, PLN sudah berencana untuk mendirikan 67 SPKLU yang tersebar di Indonesia sepanjang tahun 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
PLN Sudah Memiliki 46 SPKLU yang Terbentang di Seluruh Indonesia
Hingga September 2021, kini sebanyak 46 SPKLU sudah didirikan di 33 lokasi. Dengan kehadiran SPKLU tersebut, nantinya akan memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan listrik untuk melakukan pengisian ulang baterai kendaraan mereka.
Di samping itu, PLN, juga optimis bahwa masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan listrik nantinya akan terus bertambah. Sebagai informasi, pada 2020, penjualan mobil listrik mengalami lonjakan yang cukup besar yakni meningkat sekitar 46 persen.
Berdasarkan data tersebut, justru penjualan mobil dengan mesin konvensional mengalami penurunan yang signifikan. Dalam informasi tersebut, penjualan mobil yang masih menggunakan mesin konvensional, mengalami penyusutan 14 persen.
Berdasarkan roadmap yang disusun Kementerian ESDM, potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor dengan 31.859 unit SPKLU. Jumlah kendaraan listrik ini diharapkan bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kilo liter pada tahun tersebut.
Advertisement