Harga Emas Jatuh, Sentuh Level Terendah 7 Minggu

Harga emas turun lebih dari 1 persen mencapai level terendah tujuh minggu pada hari Selasa

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 29 Sep 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun lebih dari 1 persen mencapai level terendah tujuh minggu pada hari Selasa. Penurunan ini karena dolar menguat dan imbal hasil Treasury AS melonjak di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan oleh Federal Reserve.

Dikutip dari CNBC, Rabu (29/9/2021), harga emas di pasar spot turun 0,8 persen pada USD 1.736,81 per ons pada 13:43. EDT, setelah jatuh ke level terendah sejak 11 Agustus ke USD 1.726,19 di awal sesi.

Harge emas berjangka AS 0,8 persen lebih rendah pada USD 1,737,5 per ounce.

"Plot titik yang ditetapkan oleh anggota FOMC menandakan kenaikan suku bunga Fed yang lebih awal dari perkiraan, dan pergerakan yang lebih tinggi melintasi kurva imbal hasil terus berdampak negatif pada emas," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di Efek TD.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Benchmark Imbal hasil Treasury AS naik kembali di atas 1,5 persen ke level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan, dengan pasar mulai memperhitungkan inflasi masa depan yang lebih tinggi.

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus. Akan tetapi imbal hasil Treasury yang lebih tinggi menumpulkan beberapa daya tarik komoditas yang tidak menghasilkan.

Indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust turun 0,3 persen menjadi 990,32 pada hari Senin.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sentimen The Fed

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Sementara itu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Selasa bahwa ekonomi AS masih jauh dari mencapai pekerjaan maksimum, komponen kunci dari persyaratan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.

Indeks dolar naik 0,3 persen, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“USD telah terapresiasi lebih lanjut selama beberapa hari terakhir, yang menambah tekanan pada harga emas. Pelaku pasar tampaknya mengharapkan kenaikan suku bunga sebelumnya akan dilaksanakan oleh The Fed," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya