29 September 2021: 232,7 Juta Kasus COVID-19 Dunia, Infeksi di Turki Tembus 7 Juta

Berikut ini update kasus COVID-19 di seluruh dunia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Sep 2021, 10:00 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (AP/Yasin Bulbul)

Liputan6.com, Ankara - Total kasus COVID-19 di dunia mencapai 232,7 juta berdasarkan data Johns Hopkins University, per Rabu (29/9/2021). Selama 28 hari terakhir, ada 15,1 juta infeksi baru.

Total kematian mencapai 4,7 juta dengan 245 ribu berasal dari 28 hari terakhir, sementara angka vaksinasi mencapai 6,1 miliar dosis.

Negara-negara di dunia mulai menyuntikan vaksin booster kepada lansia. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sudah menerima dosis Pfizer ketiga.

Kerajaan Arab Saudi juga akan segera menyuntik vaksin booster kepada lansia.

Jepang rencananya akan mencabut status darurat COVID-19 besok. Pencabutan ini dilakukan secara nasional setelah diterapkan sejak April 2021 dengan level berbeda-beda.

Terkait keparahan kasus, AS, Inggris, dan India masih berada tiga besar kasus baru tertinggi. AS mencatat total 43,2 juta kasus.

Kasus Virus Corona COVID-19 di Turki juga parah dengan total 7 juta kasus. 700 ribu di antaranya berasal dari 28 hari terakhir.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rata-Rata Kematian akibat COVID-19 di RI Masih Tinggi

Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah terus berupaya menurunkan angka kasus COVID-19 hingga titik terendah. Walaupun perkembangan COVID-19 di Indonesia saat ini membaik, penurunan kasus aktif dan kematian diupayakan.

Epidemiolog Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) mengatakan, upaya pengendalian COVID-19 harus tepat sasaran dan sistematis.

 

"Ini berupa intervensi pada kasus dan kontak erat, sehingga tidak akan berpengaruh pada ekonomi, pendidikan maupun kehidupan sosial masyarakat,” kata Masdalina dalam dialog pada Selasa, 28 September 2021.

"Masyarakat diharapkan tetap disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), mendukung pemerintah agar memperkuat 3T (testing, tracing, treatment), serta percepatan vaksinasi."

Jumlah kematian di Indonesia memang turun, tapi menurut Masdalina, case fatality rate (rata-rata angka kematian) masih cukup tinggi, yakni 3,4 persen. Sementara itu, angka rata-rata kematian global adalah 2 persen dan Asia 1,5 persen.

"Masyarakat segera melakukan vaksinasi agar lebih terlindungi dari risiko sakit berat dan kematian saat terpapar virus Corona," lanjutnya.

“Negara dengan cakupan vaksinasi tinggi, biasanya angka kematian rendah."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya