Liputan6.com, Jakarta - Orangtua perlu menanamkan self esteem atau nilai harga diri pada anak sejak dini. Menghargai diri akan memengaruhi masa depan si Kecil terutama pada jenjang pendidikan yang ditempuh.
Hal ini disampaikan psikolog dari Riliv, Ni Made Putri Ariyanti. Menurutnya, walau penanaman harga diri sangat penting, tapi sebagian besar orangtua terlalu mengandalkan pendidikan formal atau informal ketika sibuk mengurus pekerjaan.
Dengan demikian, anak kurang memperoleh perhatian dan kurangnya perhatian dari orangtua bisa menyebabkan timbulnya perilaku buruk.
“Peran orangtua menjadi penting bagi perkembangan potensi anak. Seharusnya sebelum anak memasuki lingkup pendidikan formal maupun informal, hendaklah orangtua mengajarkan terlebih dahulu bagaimana cara menghargai diri sendiri,” kata Putri dalam keterangan pers ditulis Rabu (29/9/2021).
Baca Juga
Advertisement
Mendidik anak untuk menghargai diri dapat membuat anak mampu beradaptasi dengan baik, menguatkan motivasi saat mendapat kegagalan, dan tidak merasa minder. Anak juga akan belajar menerima segala sesuatu apa adanya.
Orangtua Tak Boleh Abai
Putri mengimbau, orangtua tidak abai terkait self esteem yang dimiliki anak. Self esteem yang rendah bisa berakibat pada sulitnya membangun pertemanan, menjalin komunikasi, dan selalu mengandalkan orang lain.
“Sebenarnya, anak itu menyimpan kelebihan yang dia sendiri malas mencari tahu. Jadinya, ia merasa bahwa dirinya tidak bisa apa-apa,” tambah Putri.
“Orangtua wajib mengetahui apakah anak itu dapat memulai menghargai diri sendiri melalui setiap kebiasaan sehari-hari.”
Advertisement
5 Ciri Anak Memiliki Self Esteem Tinggi
Anak yang memiliki self esteem tinggi dapat dilihat dari setidaknya 5 kebiasaan sehari-hari.
Kelima hal tersebut adalah:
-Selalu bersyukur atas pencapaian yang telah diperoleh.
-Memahami berbagai kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
-Mampu memotivasi supaya kuat menghadapi tantangan.
-Dapat mengatur keseimbangan emosional.
-Suka belajar hal-hal baru.
“Sejatinya orangtua dapat mendidik dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Apabila anak sulit menghargai diri sendiri dan selalu membandingkan kelemahan pada teman sebaya, coba konsultasikan kepada psikolog,” pungkas Putri.
Infografis Tak Perlu ke Mal, Anak Lebih Baik di Rumah Saja
Advertisement