Liputan6.com, Grand Canaria - Ahli vulkanologi Kepulauan Canary mengatakan bahwa lava dari gunung berapi La Cumbre Vieja yang meletus beberapa waktu lalu telah mencapai lautan, meningkatkan ketakutan akan gas beracun yang dilepaskan saat lava menghantam air laut.
Dilansir dari laman France 24, Rabu (29/9/2021), pemerintah daerah kepulauan Spanyol telah mengumumkan zona ekslusi 2 mil di sekitar tempat lahar diperkirakan memasuki Atlantik dan meminta penduduk setampat untuk tinggal di rumah.
Baca Juga
Advertisement
"Aliran lava telah mencapai laut di Playa Nueva," ujar Institut Vulkanik Kepulauan Canary (Involcan) di Twitter Selasa malam.
Gunung berapi La Cumbre Vieja, yang membentang di punggung bukit selatan di La Palma, sebuah pulau dengan 85 ribu penduduk, meletus pada 19 September, memuntahkan sungai lahar yang perlahan berjalan menuju laut.
Penduduk di daerah Tazacorte, sebuah desa dekat pantai, pada hari Senin diminta untuk tinggal di rumah guna menghindari bahaya dari terbentuknya gas beracun karena reaksi antara lava cair dan air laut.
Pada Selasa sore, aliran lahar yang mengalir memiliki kecepatan yang bervariasi selama beberapa hari terakhir, bahkan berhenti di satu titik, masih sekitar 800 meter (setengah mil) dari pantai. Sehingga tidak dapat diprediksikan kapan aliran lahar tersebut akan mencapau lautan.
Warga diperingatkan untuk tinggal di rumah karena kemungkinan akan goncangan kecil ketika magma memasuki air laut dan goncangan kecil ini menyebabkan uap yang dapat menjadi racun,” tegas Miguel Angel Morcuende, direktur teknis Rencana Darurat Vulkanik (Pevolca) Kepulauan Canary.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bantuan Pemerintah untuk Mereka yang Rumahnya Dilahap Lahar
Para ahli mengatakan masuknya lava ke dalam air laut akan mengirim awan gas beracun ke udara, menyebabkan ledakan dan fragmentasi batuan cair seperti tembakan.
“Menghirup atau berkontak dengan gas dan cairan asam dapat mengiritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan, dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas, terutama pada orang dengan penyakit pernapasan yang sudah ada sebelumnya,” Involcan memperingatkan.
Status darurat bencana alam telah diumumkan di pulau tersebut, di mana batuan cair menghanguskan jalan lebih dari 258 hektar tanah dan menghancurkan 589 properti – menurut laporan Program Pengamatan Bumi Copernicus Uni Eropa, tidak semuanya adalah rumah.
Pada hari Selasa, pemerintah mengeluarkan 10,5 juta euro atau setara dengan 175 miliar rupiah untuk membantu korban letusan gunung berapi, khususnya untuk membeli rumah bagi mereka yang rumahnya dilahap lahar.
Letusan La Cumbre Vieja memaksa lebih dari 6.000 orang harus dievakuasi dari rumah mereka, tetapi belum ada korban jiwa sejauh ini.
Mata pencaharian utama di Pulau La Palma banyak berasal dari budidaya pisang dan sektor pariwisata.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement