Liputan6.com, Washington, D.C. - Di tengah kondisi pandemi Covid-19, kasus pencurian terhadap mobil mengalami peningkatan. Jumlah kasus yang dicatat oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) sepanjang 2020 kasus pencurian mobil tercatat melonjak hingga 11,8 persen.
Melonjaknya kasus pencurian terhadap kendaraan ini berbanding terbalik dengan kejatahan properti secara keseluruhan. Hal ini dapat dimaklumi lantaran pihak FBI mengatakan pencurian mobil dapat dilucuti hingga per komponen sehingga menjanjikan untuk dilakukan.
Advertisement
Dilansir Carscoops, untuk beberapa part yang dilucuti dari mobil tersebut bahkan bisa dijual seharga ribuan dolar. Artinya, dengan melakukan kejahatan mobil maka pencuri tersebut dapat dengan mudah mempreteli dan langsung menjualnya di situs e-commerce.
Berdasarkan catatan dari National Insurance Crime Bureau, beberapa kendaraan favorit yang kerap menjadi incaran adalah mobil lansiran tahun 2016.
Mobil dengan spesifikasi tersebut, paling tidak memiliki sekitar 14 sampai 20 komponen yang biasa dijual lagi dengan mudah dan pembeli juga tidak menaruh curiga terhadap barang tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelaku Kejahatan Didominasi Anak Muda
Jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, pada 2020 FBI mencatat ada sebanyak 727.921 kejahatan. Sedangkan pada 2019, mereka mencatat kejahatan otomotif sebanyak 667.064 kali dan sebanyak 712.236 kali pada tahun 2018.
Sementara mengenai rentang usia pelaku kejahatan tersebut, dari data yang dirilis menyebutkan pelaku didominasi oleh laki-laki dengan rentang usia 25 sampai 29 tahun. Sementara itu, kelompok usia lainnya yang juga mendominasi adalah mereka yang berusia 30 sampai 34 tahun.
Advertisement