Dear Orangtua, Ternyata Ini Lho Cara Mengembangkan Kepercayaan Diri Anak

Peran orangtua menjadi penting untuk perkembangan kepercayaan diri seorang anak ditengah pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi Kedekatan Orang Tua dan Anak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menurut ahli parenting, membangun kepercayaan diri anak menjadi salah satu alternatif utama untuk membangu mereka dapat mengembangkan diri dari gangguan atau ketidakpastian selama berlangsungnya pandemi COVID-19.

Melansir dari CNBC Make It, Rabu (29/09/2021), Anita Cleare sebagai ahli parenting mengatakan bahwa selama pembatasan sosial yang dilakukan secara serentak secara global menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan orangtua.

Sebagai anak-anak yang memiliki kesadaran untuk belajar di lingkungan sekitarnya, mendadak harus melakukan seluruh kegiatan di dalam rumah saja dan tidak bisa berinteraksi dengan siapapun, kecuali keluarganya.

Munculnya pandemi COVID-19 dan pembatasan kegiatan belajar mengajar bertepatan dengan tahun ajaran baru di setiap sekolah. Menurut salah satu penelitian yang dilakukan Horace Mann, menemukan bahwa setengah dari 941 guru AS kehilangan cara belajar yang efektif.

Selain itu, 57 persen responden yang terlibat diperkirakan bahwa siswa-siswa yang mereka ajar telah tertinggal jauh dari kemajuan sosial ataupun emosional selama tiga bulan berturut-turut. 

Di sinilah peran orangtua dibutuhkan untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada anak-anak untuk mengikuti pekerjaan atau tugas yang diberikan sekolah selama satu tahun terakhir ini.

“Orang tua seharusnya fokus untuk mendukung anak mereka secara emosional dan membantu membangun kembali kepercayaan diri mereka,” jelas Cleare. Hal ini perlu juga disesuaikan dengan perjuangan mereka untuk beradaptasi selama pembatasan sosial.

Saran dan solusi yang direkomendasikan Cleare adalah memberikan ana-anak momen untuk bersinar. Maksudnya, membiarkan mereka memiliki kesempatan untuk merasakan sebuah rasa puas akan kemenangan atau suatu pencapaian tertentu.

Namun, penting untuk memperhatikan bahwa momen ini tidak harus mendorong mereka menjadi anak unggul secara akademis atau nonakademis. Momen-momen ini bisa diciptakan dengan naik ke puncak tangga di taman bermain atau melakukan aktivitas di sekitar rumah.

“Ini bukan tentang itu (prestasi), ini tentang mereka yang menghadapi tantangan dan bisa melewati tantangan tersebut,” papar Cleare.

 

 


Miliki Kompetensi dan Kemampuan

Ilustrasi Anak Usia 5 Tahun Keatas Credit: pexels.com/Polesie

Mengembangkan kepercayaan diri anak itu jelas penting karena mendukung kesehatan mental dan emosional yang baik di masa depan. Hal tersebut juga memberi mereka peluang untuk memiliki semangat bangkit, jika mengalami kesulitan.

Momentum tersebut akan menjadi motivasi mereka untuk tetap bertahan dalam mengatasi dan rintangan di masa mendatang. Selain itu, ada sebuah penelitian lain yang dilakukan pada 2015 oleh University of Washington bahwa rasa harga diri anak sudah berkembang sejak usia 5 tahun.

“Pertama, harga diri dibangun di atas tiga faktor utama, salah satunya adalah perasaan mampu atau pandai dalam sesuatu,” jelas Cleare.

Kedua, perasaan ketika Anda memiliki pengaruh atau dampak pada orang-orang sekitar Anda. Bahkan untuk diri Anda sendiri ketika mampu dan berhasil melakukan sebuah keterampilan tertentu.

Terakhir, harga diri juga bisa berasal dari perasan diterima atau dihargai. Ketiga hal tersebut memiliki korelasi dalam pemberian momen-momen untuk bersinar selama melakukan aktivitas di rumah.

Memiliki rasa kompeten dan kemampuan akan suatu hal dan bisa mendorong mereka untuk mencapai sesuatu, berdampak pada orang sekitar, menghargai dan dihargai oleh sekitar orang.

Reporter: Caroline Saskia

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya