Harapan Ma'ruf Amin 5 Kabupaten di Jabar Bebas dari Kemiskinan pada Akhir Tahun

Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap lima kabupaten di Provinsi Jawa Barat bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem di daerahnya pada Desember 2021 atau akhir tahun ini.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 30 Sep 2021, 17:00 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau lokasi Agrowisata Urban Farming di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (29/09), didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Liputan6.com, Bandung - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap lima kabupaten di Provinsi Jawa Barat bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem di daerahnya pada Desember 2021 atau akhir tahun ini. Hal itu dia sampaikan dalam rapat kerja membahas penanggulangan kemiskinan ekstrem di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (29/9/2021).

Ada lima kepala daerah di Jabar yang turut mengikuti rapat tersebut, antara lain Bupati Cianjur, Bupati Bandung, Bupati Kuningan, Bupati Indramayu, dan Bupati Karawang. Rapat juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Ma'ruf menyatakan, pemerintah telah menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem tuntas 2024 mendatang. Sebanyak lima daerah di Jabar ditetapkan sebagai wilayah prioritas penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jabar pada 2021 ini.

"Hari ini, saya didampingi Wagub Jabar bertemu lima bupati di Jabar dalam rangka penanggulangan kemiskinan ekstrem dan tekad menanggulangi kemiskinan. Yang di Jabar ada lima kabupaten yang kita harapkan akhir Desember bisa menyelesaikan kemiskinan ekstrem," kata Ma'ruf.

Ma'ruf menjelaskan, kemiskinan di Indonesia secara umum menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 27 juta lebih. Adapun kategori ekstrem jumlahnya sekitar 10 juta lebih.

"Untuk itu, pemerintah menargetkan yang ekstrem ini harus mencapai nol persen di akhir 2024 karena itu kita sekarang berusaha mempercepat penyelesaian ini," ucapnya.

Untuk 2021 ini, pemerintah akan fokus di tujuh provinsi. Tiga di antaranya di Pulau Jawa dan empat non Pulau Jawa. Di Jawa sendiri meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Sedangkan, di luar Jawa yakni Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Menurut Ma'ruf, terdapat dua upaya pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jabar. Pertama, memberikan perlindungan sosial. Kedua, pemberdayaan.

"Ini yang kita lakukan hari ini, mencoba rapat koordinasi dengan Jabar bersama lima kabupaten untuk mensinkronisasi hal yang harus diselesaikan terutama secara tepat sasaran dan harmonisasi data. Anggaran sudah cukup, tinggal kita upayakan tepat sasaran. Ini seringkali jadi masalah yaitu data penerima," ungkapnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:


Target 4 Persen Tahun Ini

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan, target pemerintah pusat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem tahun ini dengan sisa waktu sekitar tiga bulan.

"Untuk target kita tahun ini dari 4 persen kemiskinan ekstrem itu atau sebanyak dua juta harus kita garap dan keroyok ramai-ramai supaya mereka naik kelas lebih baik. Dari dua juta itu tersebar di tujuh provinsi. Khusus di Jabar ada lima kota/kabupaten yang jadi target untuk 'dikeroyok' ramai-ramai yaitu, Karawang Indramayu, Cianjur, Kuningan, dan Kabupaten Bandung," kata dia.

Dari lima kabupaten di Jabar yang menjadi prioritas penanganan kemiskinan ekstrem tahun ini, total jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 460.327 jiwa dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrem sebanyak 107.560 rumah tangga.

Jumlah tersebut terdiri dari Kabupaten Cianjur dengan tingkat kemiskinan ekstrem 4 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 90.480 jiwa, Kabupaten Bandung dengan tingkat kemiskinan ekstrem 2,46 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 93.480 jiwa, Kabupaten Kuningan dengan tingkat kemiskinan ekstrem 6,36 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 69.090 jiwa.

Kemudian, Kabupaten Indramayu dengan tingkat kemiskinan ekstrem 6,15 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 106.690 jiwa, serta Kabupaten Karawang dengan tingkat kemiskinan ekstrem 4,51 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 106.780 jiwa.

"Ini akan kita kolaborasi prinsipnya sinergi kolaborasi intervensi. Prinsip intervensi ini adalah program yang ada di pemerintah daerah disinergikan, kan ada OPD. Kemudian dikolaborasikan mengajak swasta yang kemudian intervensi dari provinsi dan pusat," kata Tito.

Sementara itu, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja wapres dan rombongan. Rapat ini memberikan solusi kepada pemerintah Jabar terhadap pengentasan kemiskinan ekstrem.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pak wapres dan rombongan. Ini sebagai bentuk perhatian pusat kepada kami terutama langsung bertanya masalah kepada kami program apa yang diinginkan dikerjakan. Karena memang terkadang apa yang diharapkan daerah pusat tak bisa mengabulkan tapi kalau bertanya seperti ini Insya Allah ada sinergitas, sehingga keinginan kami di daerah bisa sejalan dengan program pusat," tutur Uu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya