Liputan6.com, Kabul - Dalam kasus kebrutalan lainnya, Taliban dilaporkan secara brutal mengeksekusi seorang anak di Provinsi Takhar, Afghanistan. Hal itu kabarnya dilakukan akibat sang ayah diduga jadi bagian dari Pasukan Perlawanan Afghanistan.
Insiden tersebut dilaporkan oleh Panjshir Observer yang merupakan media independen yang meliput situasi Panjshir dan Afghanistan, seperti dikutip dari India Times, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga
Advertisement
"Anak dieksekusi di Provinsi Takhar oleh militan Taliban setelah ayahnya dicurigai berada di kelompok Perlawanan. #WarCrimes #Afghanistan," kata Panjshir Observer dalam sebuah unggahan di Twitter.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Taliban Berupaya Mendapatkan Kepercayaan Internasional
Insiden itu mencerminkan tindakan keras Taliban terhadap warga Afghanistan yang menyuarakan penolakan terhadap kelompok tersebut.
Setelah mengepung Afghanistan, Taliban berusaha untuk memberikan citra moderat untuk dunia dalam upaya untuk mendapatkan kepercayaan internasional, tetapi para ahli mengatakan bahwa kejadian di bandara Kabul adalah bukti bahwa kelompok teroris telah kembali dengan pola pikir radikal dan kekerasan.
Kekerasan adalah sifat integral dari Taliban bahkan dalam masa jabatan mereka sebelumnya. Inside Over melaporkan, transfer kekuasaan tanpa pertumpahan darah di Kabul, itu yang disebut bagian dari rencana citra yang baik.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement