Liputan6.com, Moskow - Rusia telah mencatat angka kematian akibat virus corona harian tertinggi selama lonjakan infeksi yang dipicu oleh varian Delta yang sangat menular dan upaya vaksinasi massal yang lambat.
Pada Selasa (28/9), pihak berwenang melaporkan 852 kematian dalam 24 jam sebelumnya. Angka rekor sebelumnya untuk satu hari adalah 828 kematian, yakni pada 24 September. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (29/9/2021).
Advertisement
Secara keseluruhan, Rusia telah mencatat lebih dari 205.000 kematian akibat COVID-19 sejak pandemi dimulai, menurut angka resmi.
Penghitungan tersebut mewakili jumlah kematian tertinggi di Eropa dan tertinggi kelima secara global.
Sekarang ada kekhawatiran yang meningkat bahwa gelombang keempat infeksi sedang berlangsung, berminggu-minggu setelah jutaan siswa Rusia kembali ke sekolah dan perguruan tinggi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkat Vaksinasi Masih Rendah
Sejak Kamis lalu, gugus tugas virus corona di negara bagian telah melaporkan lebih dari 21.000 kasus harian baru, naik dari rata-rata sekitar 18.000 pada pertengahan September.
Pihak berwenang mendaftarkan 21.559 infeksi baru pada hari Selasa, turun dari 22.236 yang dilaporkan pada hari Senin.
Meskipun beban kasus meningkat, beberapa pembatasan publik nasional telah diberlakukan. Rusia menerapkan lockdown selama enam minggu pada awal tahun ini.
Pihak berwenang di ibu kota Moskow telah memperketat kontrol atas wajib mengenakan masker di tengah kekhawatiran tentang peningkatan infeksi.
Wakil Walikota Anastasia Rakova mengatakan bahwa varian Delta sekarang bertanggung jawab atas semua kasus di kota.
Tingkat vaksinasi tetap rendah di Rusia dibandingkan dengan sebagian besar negara Eropa, dengan hanya 32 persen dari 146 juta penduduk negara itu yang divaksinasi sebagian dan 28 persen divaksinasi sepenuhnya.
Kremlin awalnya menetapkan tujuan untuk sepenuhnya menginokulasi 60 persen populasi Rusia pada bulan September, tetapi kemudian menurunkan target itu, meskipun vaksin gratis telah tersedia sejak awal Desember.
Advertisement