Liputan6.com, Pekanbaru - Video viral seorang pria mengamuk di Eka Hospital Pekanbaru sepertinya berbuntut panjang. Kejadian pada 26 September 2021 itu dilaporkan sekuriti rumah sakit di Jalan Soekarno-Hatta tersebut ke Polresta Pekanbaru.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Komisaris Juper Lumban Toruan SIK membenarkan adanya laporan tersebut. Dia menyebut sekuriti di Eka Hospital melaporkan dugaan penganiayaan.
Baca Juga
Advertisement
"Kemarin sekuriti sudah melapor," kata Juper, Rabu (29/9/2021).
Hanya saja, Juper tidak menyebut siapa terlapor dan siapa pula identitas pelapor.
Sebelumnya, Public Relations Coordinator Eka Hospital Group, Denny Tan, menyebut video yang berkaitan dengan hasil tes swab Covid-19 itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Denny menyebut orang dalam video yang diduga membuat keributan di Eka Hospital sudah menerima penjelasan manajemen rumah sakit.
"Sudah clear, penjelasan sudah diterima," kata Denny.
Terkait adanya laporan sekuriti Eka Hospital ke Polresta, Denny mengaku belum tahu.
"Saya butuh waktu untuk kroscek ya," kata Denny.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Protes Hasil Swab
Sebelumnya, sebuah video seorang pria mengamuk di Eka Hospital yang disebut-sebut anggota Ormas viral di media sosial.
Video viral itu berdurasi sekitar 2 menit 15 detik. Dalam video terdengar seseorang berbicara dengan nada tinggi, namun sosoknya tidak terlihat.
Diperkirakan video direkam sendiri oleh pria itu. Posisinya saat malam hari. Pria itu marah-marah sambil menggebrak meja.
Dalam video itu, terdengar perkataan sang pria yang memprotes soal hasil swab PCR dirinya. Ia tidak diterima karena dalam surat yang diterimanya, ia dinyatakan positif covid-19.
Menurutnya, hasil swab PCR yang diterima terbilang janggal.
"Saya PCR saya jam 17.31, kalian buat tadi di PCR saya jam 9 pagi. Kalian bilang saya positif (covid-19)," kata pria dalam video itu.
Beberapa sekuriti RS Eka Hospital Pekanbaru berusaha menenangkan pria tersebut. Hanya saja tidak banyak yang bisa diperbuat sekuriti itu.
Advertisement
Penjelasan Eka Hospital
Terkait kejadian ini, Eka Hospital Group melalui Erwin Suyanto selaku Head Public Relations sudah mengirim jawaban.
Berikut isi dari surat tanggapan tertanggal 28 September 2021 ini.
"Menindaklanjuti beredarnya video yang menunjukkan keluhan pasien atas hasil pemeriksaan swab PCR di Eka Hospital, kami mengonfirmasi sejumlah hal sebagai berikut:
• Kami mengonfirmasi bahwa setelah kami lakukan pengecekan, pemeriksaan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
• Pasien tersebut awalnya melakukan pemeriksaan Swab PCR di salah satu RS di Riau pada 23 September 2021 dengan hasil pemeriksaan positif.
• Kemudian sample pemeriksaan tersebut dirujuk ke Eka Hospital Pekanbaru pada 26 September 2021, sample dikirim dari RS rujukan pada 09.43, sample diterima pada jam 11.00. Namun pasien ybs tidak mengetahui bahwa sample dikirimkan oleh RS rujukan ke Eka Hospital Pekanbaru.
• Pada tanggal 26 September 2021 pukul 17.23 pasien datang ke Eka Hospital Pekanbaru untuk kembali melakukan pemeriksaan swab PCR. Lalu sekitar pukul 19.00 pasien menerima hasil pemeriksaan Swab PCR dengan hasil positif.
• Pasien merasa ada kejanggalan, karena hasil pemeriksaan dikeluarkan dalam waktu yang sangat singkat, dan dalam surat keterangan hasil Swab PCR tersebut, dituliskan jam pemeriksaan adalah jam 09.43 bukan jam 17.23. Surat keterangan hasil Swab yang didapatkan oleh pasien adalah hasil pemeriksaan dari sample yang merupakan pemeriksaan rujukan (sample yang diterima di pagi harinya).
• Sementara hasil pemeriksaan tanggal 26 September 2021 yang dilakukan pada jam 17.23 keluar pada tanggal yang sama pukul 23:12 dengan hasil negatif.