Airlangga Sebut Sudah Berkonsultasi dengan Luhut Sampai Ical Terkait Pengganti Azis

Golkar telah resmi menunjuk Sekretaris Jenderalnya Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Wakil Ketua DPR RI pengganti Azis Syamsuddin.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2021, 19:15 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait pergantian Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin di Media Center DPR, Jakarta, Rabu (29/9/2021). Lodewijk F. Paulus dipilih menjadi Wakil Pimpinan DPR RI menggantikan Azis Syamsuddin. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Golkar telah resmi menunjuk Sekretaris Jenderalnya Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Wakil Ketua DPR RI pengganti Azis Syamsuddin.

Menurut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, terpilihnya Lodewijk sudah berkonsultasi dengan senior partai berlambang pohon beringin tersebut seperti Aburizal Bakrie atau Ical, Agung Laksono, Akbar Tanjung, hingga Luhut Binsar Pandjaitan.

"Jadi sudah pembahasan dengan Pak Ketua Dewan Pembina Pak Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pakar Pak Agung Laksono, Ketua Dewan Kehormatan Bapak Akbar Tanjung, dan juga penasehat Luhut Binsar Pandjaitan," kata Airlangga saat penyerahan surat pergantian antar waktu di DPR RI, Jakarta, Rabu (29/9/2021).

Dia mengatakan proses memilih Lodewijk sudah berproses cukup lama. Adapun, alasan memilih Lodewijk karena dari segi senioritas, mantan Danjen Kopassus itu nomor dua di Golkar.

Kemudian, Lodewijk kini berada di Komisi I yang merupakan bidang Polhukam, posisi pimpinan DPR yang ditinggalkan Azis.

"Ya tentunya dari di partai politik, dari segi ranking senioritas adalah nomor dua adalah sekjen. Kedua, pak Lodewijk sudah ada berada di dalam komisi I yang salah satunya adalah korpolhukam," kata dia.

 


Sudah Dibahas di Rapat

Nama Lodewijk juga sudah dibahas di sidang harian terbatas dan rapat pleno. Kata Airlangga berbagai pertimbangan sudah diterima.

Airlangga mengatakan, tidak ada perpecahan faksi-faksi di Golkar setelah penunjukan Lodewijk sebagai pimpinan DPR. Keputusan dalam rapat pleno sudah konsensus.

"Tidak ada, kemaren sudah rapat, namanya rapat sudah sudah konsensus. Dan kemaren sudah revitalisasi pengurus," kata dia.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya