IHSG Berpeluang Melemah, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di kisaran 5.969-6.202 pada Kamis, 30 September 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Sep 2021, 08:00 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak melemah pada perdagangan Kamis (29/9/2021).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam fase konsolidasi wajar. Ia menilai, hal itu lantaran masih minim sentimen yang dapat dorong kenaikan IHSG.

William menambahkan, hingga jelang berakhirnya kuartal III 2021, kondisi ekonomi Indonesia masih menunjukkan lambatnya perputaran roda ekonomi sehingga potensi penurunan terlihat lebih besar dibandingkan peluang kenaikan.

“IHSG berpotensi bergerak melemah, di kisaran 5.969-6.202,” ujar dia dalam catatannya.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG pada Rabu, 29 September 2021 yang ditutup naik 0,8 persen ke posisi 6.162 telah mengenai target koreksi minimal yang telah diperkirakan.

Apabila IHSG mampu break dari 6.170 sebagai level resistance, diperkirakan IHSG sedang berada di awal dari wave (iii) dari wave (iii). Arah penguatan IHSG akan menuju ke rentang area 6.210-6.260 terlebih dahulu.

Ia menuturkan, pada Kamis pekan ini, level support IHSG berada di kisaran 5.996,59.82 dan resistance 6.170,6.263.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saham Pilihan

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk saham pilihan, ia memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Selain itu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Astra International Tbk (ASII), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Untuk saham pilihan antara lain saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya