Syarat agar Belajar Tatap Muka Aman, Jubir Reisa: Anak Sehat dan Pakai Masker

Anak harus sehat dan pakai masker saat belajar tatap muka.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 30 Sep 2021, 13:00 WIB
Siswa kelas III belajar dalam kelas saat simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SDN 03 Cinere, depok, Jawa Barat, Selasa (28/09/2021). Pemkot Depok hari ini menyelenggarakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dari jenjang TK sampai SMP Negeri. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas aman, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menekankan, anak harus sehat dan tetap memakai masker. Upaya ini mencegah kemungkinan anak tertular virus Corona.

"Pastikan anak pakai masker sesuai standar. Masker ganda lebih baik," ujar Reisa saat memberikan keterangan pers pada Rabu, 29 September 2021.

"Bekali anak dengan seperangkat protokol kesehatan berupa masker cadangan, hand sanitizer, tisu basah, dan kering."

Menurut Reisa Broto Asmoro, masker harus digunakan dengan benar dan tidak dibuka-buka. Titik lengah kita tertular virus Corona bisa terjadi dengan penggunaan masker yang tidak benar.

“Protokol kesehatan PTM harus dilakukan dengan aman. Titik lengah PTM di sekolah juga saat peserta didik berinteraksi dengan keluarga di rumah,” lanjutnya.

Anak-anak harta terpenting dalam hidup, maka benteng kesehatan dalam keluarga dipertahankan kekuatannya. Hal ini penting dilakukan dalam mendukung PTM dan jaga kewaspadaan terhadap adanya kemungkinan varian baru apabila musim berubah.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Jika Anak Sakit, Jangan Paksa ke Sekolah

Siswa mencuci tangan saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021). Dinas Pendidikan Provinsi Banten uji coba PTM di SMA di Kota Tangerang secara terbatas dengan bergiliran dan menerapkan protokol kesehatan ketat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk memandu PTM, Satgas Perubahan Perilaku telah menerbitkan panduan bagi orangtua. PTM diizinkan dibuka pada wilayah PPKM Level 1 sampai 3.

“PTM hanya dilakukan di wilayah yang bukan PPKM Level 4. Orangtua harus memastikan anak sehat tidak sakit saat berangkat sekolah," jelas Reisa Broto Asmoro melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.

"Pastikan tidak demam batuk atau sesak napas. Kalau anak sakit, jangan dipaksa ke sekolah."

Di sisi lain, evaluasi PTM terus dilakukan Pemerintah. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyiapkan strategi deteksi atau surveilans (3T) COVID-19.

Surveilans ini meliputi pelacakan dan testing dengan metode active case finding (menjemput bola). Tahapan metode mencakup identifikasi jumlah sekolah di tingkat kabupaten/kota yang melaksanakan PTM terbatas. (Selengkapnya: PTM Terbatas Berlanjut, Pemerintah Siapkan Surveilans COVID-19)


Infografis Isi Tas Siaga Covid-19 Saat Siswa Ikut PTM Terbatas

Infografis Isi Tas Siaga Covid-19 Saat Siswa Ikut PTM Terbatas. (Liputan6.com/Niman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya