Rasio Elektrifikasi Indonesia Naik Mencapai 99,4%

Pemerintah mencatat rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga di Indonesia telah mencapai 99,4%.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2021, 09:40 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-76.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mencatat rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga di Indonesia telah mencapai 99,4%. Tahun depan diharapkan rasio elektrifikasi mencapai 100%. Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-76 yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (28/09/2021).

“Saat ini, rasio elektrifikasi telah mencapai 99,4%, dan tahun depan ditargetkan seluruh rumah tangga telah teraliri listrik 100%,” ujar Arifin.

Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-76, yang jatuh pada 28 September 2021 ini mengambil tema Energi Tumbuh, Energi Tangguh. Sejalan dengan tema tersebut, menurut Arifin, kontribusi dan kinerja sektor ESDM pun terus tumbuh positif di tengah kondisi pandemi covid-19 yang mulai terkendali.

Pemerintah telah menyusun Grand Strategi Energi Nasional (GSEN), yang diharapkan mampu membuahkan solusi untuk tantangan ketahanan dan kemandirian energi nasional. "GSEN diharapkan mampu menjadi jawaban dari tantangan yang saat ini dihadapi, antara lain keterbatasan pengembangan energi baru terbarukan dan tuntutan pembangunan infrastruktur yang lebih masif serta tepat guna," ungkap Arifin.

Dalam Grand Strategi Energi Nasional, telah dipetakan rencana penambahan kapasitas EBT sebesar 38 Giga Watt (GW) sampai dengan 2035 melalui upaya percepatan substitusi energi primer/final, konversi energi primer fosil, penambahan kapasitas EBT dan pemanfaatan EBT non listrik/non BBN.

“Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah memprioritaskan pengembangan energi surya karena biaya investasi yang rendah dan waktu pelaksanaan yang singkat,” ujar Arifin.

Program-program tersebut, lanjutnya, mendukung target transformasi energi menuju net zero emission (NZE), yang menjadi komitmen bersama untuk dicapai paling lambat pada 2060 atau bisa lebih cepat lagi dengan bantuan internasional.

Pemilihan teknologi menjadi pertimbangan utama guna memastikan ketersediaan, kemudahan, keterjangkauan, keberlangsungan dan daya saing untuk mencapai kemandirian energi, ketahanan energi, pengembangan berkelanjutan, serta ketahanan iklim dan rendah karbon.

Demi mencapai penurunan emisi saat ini juga sedang disusun strategi jangka panjang sektor menuju karbon netral. Skenario yang disusun oleh berbagai badan lintas mencakup beberapa upaya yang akan dilakukan untuk Indonesia untuk mencapai emisi net zero, “antara lain melalui pengembangan EBT secara masif, pengurangan pemanfaatan energi fosil, pemanfaatan teknologi CCS/CCUS, pemanfaatan kendaraan listrik, dan pengembangan interkoneksi smart grid,” tegas Arifin.

Hingga Juli tahun ini, kontribusi sektor ESDM dalam penerimaan negara mencapai Rp141 triliun atau lebih tinggi 103% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan investasi ESDM telah mencapai USD12,3 miliar.

Pemerintah berupaya mengejar target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025. "Pengembangan EBT salah satu fokus kita saat ini, bauran EBT kita 11,2%. Capaian ini masih jauh dari 23% di tahun 2025," ungkap Arifin.

Dalam kesempatan yang sama Arifin mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan atas keberhasilannya dalam pemikiran, kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan pembangunan serta penemuan baru di sektor energi dan sumber daya mineral, yang memberikan dampak kemajuan yang sangat berarti dalam pembangunan nasional.

Berikut adalah nama-nama pegawai Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang mendapatkan penghargaan:

Satyalancana Wira Karya:

  1. Rida Mulyana

Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Madya:

  1. Ir. Munir Ahmad
  2. Nur Hidayanto, S.T., M.T.
  3. Sansuadi, S.Kom, M.B.A.
  4. Pandu Satria Jati Bonifasius, S.IP, M.Si.

Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Muda:

  1. Ir. Wanhar
  2. Muhadi, S.T., M.T.
  3. Elif Doka Marliska, S.T., M.T.
  4. C. Ripura Sewana Sigit, S.T.
  5. Budiono, S.T., M.T.
  6. Taufiq Mardiansyah, S.T.

“Saya mengapresiasi kinerja Bapak/Ibu sekalian di tengah pandemi ini tetap berusaha untuk memberikan kontribusi yang nyata kepada Bangsa dan Negara khususnya untuk kemajuan sektor energi dan sumber daya mineral,” tutup Arifin.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya