Liputan6.com, Jakarta - Rencana eduwisata malam Glow di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, menuai keluhan dari berbagai kalangan masyarakat. Atraksi sinar lampu di waktu malam dianggap sudah melenceng jauh dari marwahnya sebagai tempat edukasi dan konservasi.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyatakan mengapresiasi kepada masyarakat yang sudah perhatian dan peduli terhadap kebun raya. "Kami mengapresiasi dan terima kasih atas perhatian dan kepedulian masyarakat atas kebun raya yang kita cintai," ungkap Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (30/9/2021).
Berdasarkan fungsinya, lanjut Handoko, kebun raya memiliki lima fungsi utama, yaitu konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. Kelima fungsi tersebut membutuhkan inovasi agar kebermanfaatannya optimal dirasakan publik.
Baca Juga
Advertisement
Mengenai kegiatan komersial di kebun raya, kata Handoko, sudah ada sejak dulu. Adanya kafe, guest house, dan bahkan hotel, fotografi komersial, menandakan bisnis berlangsung, yang seyogianya sudah tidak asing lagi bagi publik.
"Saat ini sama, namun untuk hotel sudah ditutup sejak sebelum pandemi. Tetapi saat ini seluruh kegiatan komersial dikelola oleh mitra dengan relasi bisnis yang jelas sehingga pendapatan negara lebih optimal, serta pengelolaannya transparan dan akuntabel," terangnya.
Saat ini, terdapat tiga pihak pengelola di dalam kebun raya. Pertama, Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya untuk unit riset dan periset. Kedua, Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Laboratorium dan Kawasan Sains dan Teknologi BRIN untuk pengelolaan laboratorium riset. Ketiga, Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Koleksi untuk pemeliharaan koleksi.
Ia menerangkan, pembagian pengelola ini sebagai upaya untuk menempatkan semua pihak sesuai porsi dan fungsinya, dan yang terpenting memastikan para periset dan unit riset dapat fokus melakukan riset tanpa dibebani pengelolaan infrastruktur secara keseluruhan.
Kebun raya sejatinya merupakan platform riset untuk botani. Dalam melakukan pemeliharaan platform berupa kebun non koleksi, BRIN menggandeng mitra swasta sebagai operator untuk mengelola kebun di luar area koleksi, serta menjalankan 2 fungsi kebun raya, yaitu edukasi dan wisata. Sedangkan fungsi riset konservasi dan botani dilakukan oleh para periset, serta Direktorat Koleksi untuk pemeliharaan koleksi sehari-hari.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Ada Bangunan Tambahan
Plt. Deputi bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Yan Rianto memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada bangunan tambahan, kecuali rumah anggrek yang sudah direncanakan oleh para periset sejak beberapa tahun sebelumnya. Rumah anggrek dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Bahkan, untuk meningkatkan resapan air, akan membongkar lapangan tenis berbeton dan sebagian bangunan rumah yang dibangun belasan tahun lalu. Selain itu, ada perbaikan jalan setapak dengan batu gico yang terbentang. Perbaikan tersebut dilakukan karena sudah rusak dan berlubang-lubang.
"Jalanan berbatu Gico tidak sepenuhnya peninggalan lama. Jalur tersebut diperbaiki dan tetap ditampilkan batunya agar memenuhi standar keselamatan pengunjung," ujar Yan.
Advertisement
Program Wisata Malam
Sementara terkait fungsi edukasi dan wisata di Kebun Raya Bogor akan menampilkan inovasi guna menggandeng publik seluas-luasnya agar datang berkunjung ke kebun raya. Yan menambahkan, program inovatif yang dinamakan Glow terinspirasi dari berbagai kebun raya di luar negeri yang mengadakan wisata malam.
"Beberapa negara sudah lebih dulu memiliki program wisata malam di kebun rayanya," tuturnya. Eduwisata Glow di Kebun Raya Bogor juga tidak diselenggarakan setiap hari, saat ini hanya Sabtu dan Minggu, dan ke depan maksimal hanya empat kali dalam satu minggu.
Sejumlah kebun raya yang memiliki program sejenis Glow antara lain terdapat di Desert Botanical Garden (Phoenix, Arizona, AS), Singapore Botanic Gardens (Singapura), Fairchild Tropical Botanic Garden (Miami, AS), Atlanta Botanical Garden (Atlanta, AS), dan Botanical Garden Berlin (Jerman). (Kontributor: Achmad Sudarno)
5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi
Advertisement